Film Green Religion Ingatkan Atasi Banjir Tak Hanya Sekadar Normalisasi atau Naturalisasi

Film Green Religion telah lama diputar di tahun 2007.

oleh Aditia Saputra diperbarui 14 Jan 2020, 14:20 WIB
Adi Putra yang membuat film pendek Green Religion

Liputan6.com, Jakarta Banjir melanda sebagian Jakarta, Bekasi, Depok dan Tangerang di awal tahun 2020. Beberapa pihak menyoroti tidak berlangsungnya normalisasi dan naturalisasi dengan baik. 

Benarkah hanya normalisasi atau naturalisasi merupakan cara-cara terbaik untuk menanggulangi banjir? Mungkin, secara ilmiah cara-cara tersebut bisa menjadi solusi. Namun, lupakah kita menyertakan peran agama untuk dalam menanggulangi banjir tersebut?

Peran agama dalam menanggulangi bencana, sebenarnya sudah disinggung oleh dua orang siswa SMA yang membuat film pendek  dokumenter berjudul Green Religion (2007). Film pendek tersebut bercerita tentang pentingnya peran agama (pemuka agama) dalam memperbaiki lingkungan hidup.

Pemanasan global atau global warming saat ini menjadi sebuah ancaman serius bagi kehidupan manusia. Perubahan iklim yang tak menentu, buruknya kualitas udara dan banjir adalah salah satu dari sedikit contoh yang paling nyata.

Namun sayangnya, mengapa seolah-olah agama atau lebih tepatnya pemuka agama tak telalu ambil peran dalam isu global warming ini. Padahal jika para pemuka agama bicara soal isu lingkungan dalam dakwahnya, hal tersebut diyakini bakal memberikan pengaruh yang sangat besar dalam memperbaiki lingkungan hidup.

 


Latar Belakang

Adi Putra yang membuat film pendek Green Religion

Kegelisahan inilah yang membuat Adi Putra dan sahabatnya, Ade Kurniadhi membuat film pendek berjudul Green Religion.  

“Saya tinggal di Jakarta. Saya tidak bisa bilang kalau cuaca Jakarta itu indah. Saya berharap udara di Jakarta bersih,” ujar Adi Putra merasakan dampak perubahan iklim yang ada di Jakarta.

 


Cerita Film

Dalam film tersebut, beberapa tokoh agama diwawancari mengenai peran agama dalam menjaga lingkungan. Salah satu tokoh agama yang diwawancarai dalam film tersebut adalah  Ustaz Jefri Al Buchori (almarhum). Beliau membenarkan bahwa Agama Islam mengajarkan untuk menjaga lingkungan. 

“Islam itu sangat mengajarkan untuk menjaga lingkungan. Kualitas keiman itu adalah menjaga. Menjaga dirinya, menjaga orang lain dan menjaga lingkungannya sehingga lahir kenyamanan,” jelas  Ustaz Jefri.

Senada dengan  Ustaz Jefri,  seorang pemuka agama Kristen Pendeta bernama Ivan Tanatmadja mengatakan bahwa Gereja selalu menyerukan jamaatnya untuk memelihara kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan. 

Namun, Ustaz Jefri Al Buchori mengatakan bahwa para pemuka agama tidak bisa bekerja sendiri, perlu berbagai pihak untuk mengatasi persoalan lingkuangan hidup ini. “Kita harus bergandeng tangan, sama-sama. Tak bisa sendirian. Dari teman-teman yang memiliki keyakinan sendiri untuk bisa memberikan tanggung jawab yang sama,” jelas Ustaz Jefri Al Buchori.

 


Sutradara

Film Green Religion disutradarai oleh Adi Putra dan Ade Kuniadhi yang dibuat pada tahun 2007. Ketika membuat film tersebut, mereka masih berusia 18 dan duduk di bangku SMA. 

Adi Putra merupakan seorang forografer dan sutradara muda yang karya-karyanya mendapat sambutan yang positif di luar negeri. Pemilik akun Instagram @adipvtr itu juga sempat membuat heboh publik tanah air karena film pendeknya berjudul Adam diputar di Festival Film Internasional Cannes ke-65 tahun 2012 di Palais des Festival, Cannes, Prancis.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya