Sekjen PPP Nilai Ambang Batas Parlemen 4 Persen Sudah Ideal

Di sisi lain, PPP menghormati usulan PDIP terkait ambang batas. Arsul yakin angka lima persen ambang batas parlemen bukan harga mati bagi PDIP.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jan 2020, 02:34 WIB
Fungsi dan Kewenangan BNN Jadi Pembahasan Panja RUU Narkotika

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani tidak setuju ambang batas parlemen (parliamentary threshold) dinaikkan menjadi lima persen. Seperti usulan PDI Perjuangan dalam Rakernas I. Arsul mengatakan, ambang batas empat persen sudah ideal.

"PPP melihat bahwa ambang batas 4 persen yang ada saat ini sudah cukup ideal," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/1/2020).

Arsul menilai, jika ambang batas dinaikkan, makin banyak suara yang terbuang. Selain itu, jumlah partai yang ikut Pemilu tak dibatasi.

"Nah, ketika dia ikut pemilu kemudian ambang batasnya tinggi padahal dia juga punya suara yang subtansial, maka berarti akan lebih banyak lagi suara-suara yang tidak terwakili di parlemen akibat tingginya abang batas," jelasnya.

Di sisi lain, PPP menghormati usulan PDIP terkait ambang batas. Arsul yakin angka lima persen ambang batas parlemen bukan harga mati bagi PDIP.

"Kita hormatilah keputusan rakernasnya PDIP, tapi PPP juga yakin bahwa teman-teman PDIP itu juga punya semangat gotong royong bersama membangun negeri ini. Jadi pasti tentu 5 persen itu bukan harga mati kita punya keyakinan itu," ucapnya.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya