BMKG Juanda: Surabaya Berpotensi Hujan hingga Sore Hari

Mengutip data BMKG Juanda, sejumlah kecamatan di Surabaya akan alami hujan lokal pada siang hari. Suhu pada siang hari di kisaran 33 derajat celsius.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Jan 2020, 13:00 WIB
Tugu Pahlawan Merah Putih di Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi Surabaya, Jawa Timur berpotensi hujan lokai pada siang hingga sore, Rabu (15/1/2020).

Prakirawan BMKG Juanda, Ari menuturkan, di Surabaya akan alami hujan intensitas ringan hingga sedang pada siang dan sore hari. Sedangkan malam hari di Surabaya akan cerah berawan.”Di beberapa titik saja yang hujan karena hujan lokal,” ujar Ari saat dihubungi Liputan6.com.

Ia mengatakan, suhu udara di Surabaya akan sekitar 26-33 derajat celsius dan kelembaban  60-90 persen. “Kecepatan angin 5-30 KM dari arah barat. Masyarakat diharapkan tetap pantau perkembangan cuaca di akun media sosial BMKG,” kata dia.

Mengutip data BMKG Juanda, sejumlah kecamatan di Surabaya akan alami hujan lokal pada siang hari. Suhu pada siang hari di kisaran 33 derajat celsius.

Selain itu, BMKG Juanda juga mengeluarkan peringatan dini tiga harian Jawa Timur. BMKG Juanda mengimbau waspadai hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat.  Pada Rabu, 15 Januari 2020 saat siang hingga sore di Bojonegoro, Kabupaten Madiun, Ngawi, Magetan, Kota Malang, Batu, Kabupaten Probolinggo, Bondowoso, dan Situbondo.

Selain itu pada Kamis 16 Januari 2020 pada siang hari di Kabupaten Mojokerto, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Magetan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo dan Situbondo. Malam hari di wilayah Kabupaten Probolinggo dan Situbondo. Sedangkan pada Jumat 17 Januari nihil.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Hadapi Musim Hujan, Risma Keliling Cek Rumah Pompa di Surabaya

Wali Kota Risma meninjau Rumah Pompa Petekan dan Bozem Simo Hilir Surabaya (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) bersama jajarannya sibuk keliling ke rumah-rumah pompa untuk memastikan Surabaya siap menghadapi musim hujan pada 2020. Bahkan, di salah satu rumah pompa, dia meminta untuk menambah kapasitas pompa air menjadi lebih besar.

Dalam sidaknya kali ini, ia didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ikhsan, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati serta jajarannya, dan Kepala Dinas Perhubungan Irvan Wahyu Drajat. 

Selain itu, ada pula Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika M. Fikser dan Kepala Bagian Umum dan Protokol Wiwiek Widiyanti.

Awalnya, rombongan ini meninjau Rumah Pompa Morokrembangan. Saat itu, Risma nampak memberikan arahan kepada Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati untuk menambah kapasitas pompa menjadi lebih besar.

"Ditambah saja itu, yang lebih besar, yang 5 meter kubik," kata dia memberikan arahan, Minggu, 5 Januari 2020. 

Ia juga terlihat mengecek beberapa sisi di rumah pompa tersebut. Seakan setiap sisi tidak pernah terlewatkan. Begitu pula yang dilakukannya ketika meninjau Rumah Pompa Kandangan dan dilanjut lagi ke Rumah Pompa Sumber Rejo.

Setelah dari Sumber Rejo, Risma dan rombongannya menyempatkan melihat Taman Anggrek di Sememi yang sampai saat ini terus dilakukan pengerjaan. Selanjutnya, rombongan ini sidak ke saluran air di Darmo Permai Jalan Patimura Surabaya dan dilanjutkan lagi ke saluran Satelit Indah.


Kunjungi Enam Lokasi

Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati mengaku sejak pagi hingga sore ini mendampingi Risma keliling ke rumah pompa dan berbagai saluran di Kota Surabaya. Bahkan, ia menghitung sudah enam lokasi lebih yang dikunjungi bersama Risma. 

"Pertama memang ke Bozem Morokrembangan dan rumah pompanya yang memiliki luas 80 hektar,” kata Erna.

Ia menuturkan, ujung selatan bozem ini dilengkapi pompa Greges karena bertemu dengan Sungai Greges. Sedangkan di tengah-tengahnya ada Pompa Gadukan. Sementara di sisi utaranya atau yang paling dekat dengan laut adalah Bozem Morokrembangan itu. 

"Jadi, total ada tiga rumah pompa dengan total semuanya 28 unit pompa. Kapasitas pompanya mulai 1-5 meter kubik. Di rumah pompa ini Bu Wali meminta untuk menambah kapasitas pompanya," tegasnya.

Erna menjelaskan, alasan utama penambahan kapasitas pompa itu supaya ketika menyedot air dari saluran dan bozem lebih cepat. Biasanya harus ditunggu sampai subuh dan Risma tidak mau itu.

"Ini nambah lagi 5 meter kubik perdetik. Harapannya nanti 4 jam setelah hujan sudah habis menyedot air dari saluran dan bozem itu,” katanya.

Setiap rumah pompa yang disidak oleh Risma dan rombongannya, dicek lagi kesiapannya untuk menghadapi musim hujan kali ini. Jika menemui masalah, Risma langsung memerintahkan jajarannya untuk memperbaikinya.

Termasuk ketika sidak di Darmo Permai Jalan Patimura, ia meminta untuk meninggikan dan melebarkan bangunan pengarah aliran. Sebab, di kawasan itu sempat ada keluhan dari warga karena adanya genangan, sehingga dia langsung meminta untuk meninggikan dan melebarkan bangunan pengarah aliran itu. 

"Kemarinnya ada keluhan genangan, nanti kita buat bangunan pengarah aliran ditinggikan dan dilebarkan," pungkasnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya