8 Transfer Pemain Sepak Bola yang Bikin Dahi Berkenyit

Siapa saja pemain serta klub yang pernah melakukan transfer aneh?

oleh Faozan Tri Nugroho diperbarui 15 Jan 2020, 21:10 WIB
5. Kevin Prince Boateng - Kevin Prince Boateng mengalami hal yang tidak menyenangkan saat bermain bersama Barcelona. Mantan gelandang AC Milan tersebut alami kerampokan ketika berlaga melawan Real Valladolid di kompetisi La Liga. (AFP/Lluis Gene)

Jakarta - Bursa transfer musim dingin kompetisi Eropa tengah berlangsung pada bulan ini. Klub berlomba memaksimalkan situasi untuk menambal sederet kekurangan. 

Ya, kedatangan para pemain saat bursa transfer Januari tentunya sangat membantu klub untuk menjalani setengah musim berikutnya.

Dalam bursa transfer terkadang menghadirkan berbagai cerita yang unik dan tak terduga. Transfer janggal tersebutlah yang terkadang masuk dalam kategori aneh.

Bisanya para klub mendatangkan pemain yang tak disangka-sangka atau tidak terlalu dibutuhkan karena mempunyai stok pemain banyak. Alhasil, transfer tersebut dianggap sia-sia.

Siapa saja pemain serta klub yang pernah melakukan transfer aneh? Berikut ini Bola.com merangkum dari Give Me Sports, Selasa (15/1/2020), delapan transfer paling aneh dalam sejarah.


1. Julien Faubert ke Real Madrid

Mantan pemain Real Madrid, Julien Faubert. (AFP/Pierre-Philippe Marcou)

Real Madrid pernah melakukan transfer yang bisa dibilang aneh cukup aneh. Faubert yang berposisi sebagai bek kanan hanya bermain sebanyak dua kali.

Itu dikarenakan Real Madrid sudah mempunyai tiga pemain yang bisa dipasang sebagai bek kanan. Ketiga pemain tersebut ialah Sergio Ramos, Michel Salgado dan Miguel Torres.

Kendati demikian, Real Madrid justru tetap merekrut Julian Faubert. Menariknya, Faubert pernah memperkuat klub asal Indonesia, Borneo FC, pada 2018.


2. Papy Djilobodji ke Chelsea

Lazio siap menyelamatkan karier bek Chelsea, Papy Djilobodji, pada bursa transfer Januari 2016. (Chelseafc.com)

Chelsea juga pernah melakukan transfer aneh saat merekrut bek tengah asal Senegal, Papy Djilobodji. The Blues secara tiba-tiba mendatangkan Papy Djilobodji.

Padahal, Chelsea sudah mempunyai empat pemain yang yang berposisi sebagai bek tengah. Keempat pemain tersebut ialah Kurt Zouma, Gary Cahill, Branislav Ivanovic, hingga John Terry.

Kondisi tersebut pun membuat Papy Djilobodji kesulitan menembus skuat utama Chelsea selama empat musim bersama Chelsea.


3. Roberto Mancini ke Leicester City

Roberto Mancini. (Claudio Giovannini / ANSA via AP)

Eks pelatih Manchester City, Roberto Mancini melakoni debut di Premier League sebagai pemain saat berusia 36 tahun. Kala itu, Mancini bergabung dengan Leicester City.

Umurnya yang sudah tak muda lagi membuatnya tak bisa bermain selama 90 menit. Alhasil, Mancini hanya mencatatkan tiga penampilan bersama The Foxes sebelum gantung sepatu.


4. Javier Mascherano dan Carlos Tevez ke West Ham United

Javier Mascherano dan Carlos Tevez saat bergabung dengan West Ham United pada musim 2007.

Javier Mascherano dan Carlos Tevez bisa dibilang pemain yang masuk kategori bintang. Kedua termasuk pemain berbakat dari Amerika Selatan.

Namun, Javier Mascherano dan Carlos Tevez secara mengejutkan bergabung dengan klub papan tengah Premier League, West Ham United.

Setelah itu, Tevez akhirnya bermain untuk klub besar seperti Juventus, Manchester United. Sementara Mascherano membela Liverpool dan Barcelona.


5. Juninho ke Middlesbrough

Juninho. (AFP/Philippe Marle)

Banyak yang tak menyangka, pemain yang cukup dikenal dengan tendangan bebasnya, Juninho, justru memilih klub seperti Middlesbrough. Padahal, ada klub lain, yakni Sao Paolo yang juga berminat meminangnya.

Di sisi lain, Juninho cukup populer saat memperkuat Olympique Lyon.

 


6. Nicklas Bendtner ke Juventus

Nicklas Bendtner

Nicklas Bendtner pernah dianggap sebagai satu di antara pemain muda Arsenal paling potensial. Hal itu ia buktikan saat mencetak 14 gol pada musim 2008-2009.

Namun, seiring berjalannya waktu performanya terus menurun dan kerap melakukan hal konyol serta kontroversial. Menariknya hal tersebut tak menjadi perhatian Juventus.

Nyonya Tua pernah mendatangkan Nicklas Bendtner pada musim 2012-2013. Saat merekrut Nicklas Bendtner, Bianconeri sudah memiliki empat penyerang, yakni Mirko Vucinic, Nicolas Anelka, Fabio Quagriarella, dan Alessandro Matri.

Selama berkostum Juventus Bendtner hanya mencatatkan 9 penampilan. Kendati minim bermain, Bendtner justru ikut merasakan gelar Scudetto yang diraih Juventus.


7. Kevin-Prince Boateng ke Barcelona

Barcelona resmi mengumumkan Kevin-Prince Boateng sebagai rekrutan anyara pada bursa transfer Januari 2019. (AFP/Lluis Gene)

Kedatangan Kevin-Prince Boateng ke Barcelona pada bursa transfer musim dingin 2019 bisa dibilang mengejutkan. Hampir tak ada rumor yang menyebutkan sang pemain akan merapat ke Camp Nou.

Transfer tersebut dianggap aneh karena masa keemasan Kevin-Prince Boateng dianggap sudah berakhir. Puncak karier Kevin-Prince Boateng ialah saat merasakan gelar Serie A bersama AC Milan pada 2010-2011.

Setelah itu, Kevin-Prince Boateng memperkuat klub seperti Sassuolo dan Schalke 04. Saat ini, pemain asal Ghana itu bermain untuk klub Serie A, Fiorentina.


8. Julio Cesar ke Queens Park Rangers

Julio Cesar .( AFP/Paul Ellis)

Julio Cesar bisa dibilang merupakan satu di antara kiper sukses asal Brasil. Julio Cesar pernah merasakan gelar Liga Champions bersama Inter Milan pada 2010.

Tak hanya itu, ia kerap menjadi penjaga gawang utama Brasil, terutama saat Piala Dunia. Namun, kesuksesan tersebut tak berlanjut saat Julio Cesar secara mengejutkan pindah ke klub asal Inggris, Queens Park Rengers.

Menariknya, QPR harus terdegradai ke kasta kedua liga Inggris saat Julio Cesar memperkuat klub tersebut. Setelah QPR degradasi, Julio Cesar hengkang ke Toronto FC sebelum bergabung dengan Benfica.

 

Disadur dari: Bola.com (Penulis: Faozan Tri Nugroho/Editor: Yus Mei Sawitri, published 15/1/2020)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya