Liputan6.com, Surabaya - Penerapan tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) mulai berlaku di Surabaya, Jawa Timur pada Kamis, (16/1/2020). Dengan penerapan tilang elektronik di Jawa Timur ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi provinsi lain.
"Kami berharap program E-TLE ini bisa diterapkan secara serentak di kabupaten dan kota se-Jawa Timur dan menjadi percontohan bagi provinsi-provinsi lain di Indonesia,” ujar Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan, Kamis pekan ini.
Baca Juga
Advertisement
Ia menceritakan, saat berada di luar negeri, program semacam E-TLE ini sudah diterapkan 5-10 tahun lalu. "Makanya, dengan ada program E-TLE yang diprakarsai oleh Kakorlantas dan saya meminta untuk Jawa Timur menjadi percontohan bagi provinsi lain,” ujar dia.
Luki menuturkan, pihaknya mengundang seluruh bupati dan wali kota untuk ikut serta dalam program tilang elektronik, karena ini sangat baik untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) serta menekan angka kecelakaan lalu lintas.
"Program E-TLE ini juga bagus untuk menentukan daerah itu menjadi tertib lalu lintas, program ini juga banyak-banyak positifnya,” kata Luki.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Surabaya Resmi Terapkan Tilang Elektronik Mulai Hari Ini
Sebelumnya, Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono meluncurkan tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) Surabaya, di gedung patuh Mapolda Jawa Timur, Kamis, 16 Januari 2020.
Istiono menuturkan, ini merupakan semangat bagi kepolisian untuk melaksanakan tugas dan kewajiban, yang merupakan bagian dari program tilang elektronik.
"Saya ucapkan apresiasi yang pertama kepada Kapolda Jawa Timur dan jajaran dan masyarakat yang mendukung kegiatan ETLE dan dilaksanakan pada waktu itu diresmikan pertama di Jakarta dan yang merespons pertama adalah Jawa Timur," tutur dia.
Istiono terkejut ketika, Kapolda Jatim menyampaikan saat ini era industri 4.0, dan E-TLE ini mengarah pada aktivitas intelijen. Dari alat ini adalah menggantikan manusia utamanya.
"Hari ini adalah E-TLE manfaatnya banyak sekali dan yang dibuat Jawa Timur sungguh lain. Padahal yang kita berikan ke jajaran ini standarnya masih standar merk dunia. Tapi di Jawa Timur, lewat bu Risma ini di E-TLE di sini sesuai dengan kemauan kita," kata dia.
Ia menuturkan,penerapan tilang elektronik ini juga menggandeng tenaga ahli langsung dari ITS.
“Jadi ini sangat bagus sekali kalau perlu menjadikan proyek di sini dan akan dijadikan standar untuk wilayah-wilayah lain, supaya kita pakai linenya Jawa Timur," ucapnya.
Istiono menjelaskan, tilang elektronik merupakan sistem pelayanan terpadu yang terintegrasi dengan program-program yang ditangani sehingga dapat diimplementasikan dengan baik.
"Kendaraan bermotor, alam dan sosial masyarakat, selain itu program prioritas masing-masing pilar harus dapat diimplementasikan dengan baik oleh pemangku kepentingan dan masyarakat," ujar dia.
Istiono mengatakan, sesuai dengan program prioritas Kapolri yang ketiga yaitu penguatan penegakan hukum yang profesional dan berkeadilan serta seiring dengan revolusi industri 4.0 kemajuan teknologi dapat digunakan untuk penegakan hukum yang akuntabel di tengah-tengah masyarakat secara konseptual.
"Kebijakan E-TLE ini merupakan digitalisasi proses tilang dengan memanfaatkan CCTV yang diharapkan seluruh proses tilang akan lebih efektif dan efisien," ujar dia.
Advertisement
Rekaman Kamera Jadi Barang Bukti
Dia menuturkan, E-TLE ini merupakan satu sistem hukum yang berbasis teknologi informasi dengan menggunakan perangkat elektronik yang dapat mendeteksi berbagai jenis pelanggaran dan mendata kendaraan bermotor secara otomatis.
"Rekaman kamera dapat digunakan sebagai barang bukti dalam perkara pelanggaran lalu lintas. Untuk mendukung program ETLE ini yakni untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas serta penindakan terhadap pelanggaran. Karena perlu adanya inovasi seperti yang telah dilaksanakan di wilayah Polda Metro Jaya dan Jawa Timur," kata dia.
Lebih lanjut ia menuturkan, sistem tersebut akan diikuti oleh Polda dan kota lainnya. Ia juga meminta Polres di Jawa Timur juga segera mengikuti.
"Saya mohon juga support dukungan daripada wali kota dan bupati Jawa Timur untuk support masalah seperti ini yang ditekan oleh Bapak Kapolda Jawa Timur," ujar dia.