Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto segera membeli kapal coast guard untuk Badan Keamanan Laut (Bakamla). Hal ini bertujuan untuk menjaga dan mengamankan laut Natuna, Kepulauan Riau dari pencurian ikan oleh kapal asing.
"Gini, kita mendorong supaya command in the sea atau satu komando di laut. Dalam hal ini, yang didorong coast guard, coast guard kita kan Bakamla. Makanya Pak Prabowo memutuskan anggaran belanja kapal-kapal untuk Bakamla disegerakan," ujar Stafsus Menhan bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga Dahnil Anzar Simanjuntak, di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2020).
Advertisement
"Jadi itu langkah yang bisa dilakukan Pak Prabowo, selain memang kita akan terus mendorong one command di laut, gitu," sambungnya.
Dahnil kemudian menjelaskan perbedaan fungsi operasi Bakamla dengan TNI AL di laut. Bakamla memiliki peran menjaga zona ekonomi eksklusif (ZEE) atau hak berdaulat terkait sumber daya laut di perairan Natuna. Sedangkan TNI AL bertugas menjaga kedaulatan teritorial perairan Indonesia.
"Kan Bakamla secara implementasi adalah coast guard. Jadi untuk menertibkan masalah hak berdaulat seperti ini, misalnya ada pencurian maka dilakukan oleh Bakamla. Tapi kalau kedaulatan itu TNI, dalam hal ini TNI AL," katanya.
"Ya yang di depan sampai detik ini kan Bakamla ya. Sedangkan TNI dalam hal ini operasi patroli biasa saja, patroli rutin untuk mengamati dan mengawasi," sambung Dahnil.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bangun Pangkalan Militer di Natuna
Menteri Pertananan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan, pihaknya akan membangun pangkalan militer di sejumlah wilayah di Indonesia. Salah satunya di Natuna, Kepulauan Riau dan Indonesia Timur.
"Di Natuna, di Indonesia Timur, di beberapa tempat," ujar Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (9/1/2020).
Kendati begitu, Prabowo tak menjelaskan rinci d imana saja lokasi yang akan dibangun pangkalan militer. Ketua Umum Partai Gerindra itu hanya memastikan bahwa pangkalan militer dibangun di sejumlah wilayah strategis seluruh Indonesia.
"Ya saya bilang kita akan bangun pangkalan, tidak hanya di Natuna. Di beberapa tempat strategis seluruh Indonesia. Masa saya paparan pertahanan untuk kalian semua," kata dia.
Wacana pembangunan pangkalan militer di Natuna berawal dari masuknya kapal coast guard China ke perairan laut Natuna. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menegaskan bahwa kapal-kapal China telah melakukan pelanggaran-pelanggaran di wilayah ZEE Indonesia.
Advertisement