Liputan6.com, Jakarta - Akun Instagram @ahmadyanibanser mengunggah sebuah video pada Sabtu, 11 Januari 2020. Video yang diunggah menampilkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Dalam video yang diunggah bertuliskan Teriakan Allahuakbar Di Kerumuman Penonton Membuat Donald Trump Terkejut dan Takut.
Advertisement
Di video terlihat Trump sedang berpidato di atas podium. Namun di tengah pidatonya, terdengar orang seperti berteriak kalimat takbir, "Allahuakbar".
"Trump yg d dukung takfiri takut teriakan takbir..?? Whattss!Hanya karena propaganda jualan isu syiah oleh tukang demo berjilid genk wahabi takfiri salepi HTI mrk dukung khilafah al washingtoniyah wa al londoniyah, tapi imam Trumpiyah malah takut ad takbir.#Kun warasan.#Ayo ngopi😃" tulis @ahmadyanibanser menyertai video unggahannya yang dikomentari satu orang dan mendapatkan 24 tanda suka.
Tak hanya itu, akun Facebook bernama Berita Medsos Viral Indonesia juga menggunggah video Trump yang tengah berpidato.
"ALLAHUAKBAR
Donald Trump ketakutan mendengar suara Takbir
#TernyataTakbirMenakutkan," tulisnya menyertai unggahan video.
Kemudian, akun Facebook bernama Sabur Adeosun Adedare turut mengunggah video serupa setahun lalu.
"LIKE THE RECITATION OF MUSLIMS DURING THE LIFE OF THE PROPHET SCARED THE KUFFAR, THE TAKBIR OF A MUSLIM SCARED THE PRESENT OF USA, DONALD TRUMP" tulisnya.
Penelusuran Fakta
Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba menelusuri kebenaran dalam video Donald Trump yang diunggah akun Instagram @ahmadyanibanser serta akun Facebook bernama Berita Medsos Viral Indonesia dan Sabur Adeosun Adedare.
Namun ternyata, dalam video aslinya tidak ada teriakan Allahuakbar seperti video-video yang beredar di media sosial.
Hal itu diketahui dalam akun Youtube Fox News. Video itu sudah diunggah sejak lama, bahkan sebelum Trump menjadi Presiden Amerika Serikat, yaitu pada 12 Maret 2016. Judulnya, Secret Service shields Trump from protestors at Ohio rally.
Dalam video itu terlihat, Donald Trump sedang berpidato di atas podium. Tetapi tiba-tiba, ada pengunjung yang berteriak. Trump kemudian dilindungi oleh Secret Service.
Selain itu, akun Youtube Associated Press juga mengunggah video serupa. Video itu juga diunggah pada 12 Maret 2016 lalu dengan judul Raw: Man Charges Stage During Trump Ohio Rally.
"Republican Presidential Candidate Donald Trump was inside an airport hangar near Dayton on Saturday when a man leapt over a barricade, jumping into the security buffer surrounding the stage from which Trump was speaking. (March 12)"
"Calon Presiden dari Partai Republik, Donald Trump berada di dalam hanggar bandara dekat Dayton pada hari Sabtu ketika seorang pria melompati barikade, melompat ke batas pengaman di sekitar panggung, tempat Trump berbicara. (12 Maret)"
Kemudian, www.turnbackhoax.id juga sudah mengklarifikasi terkait video Donald Trump yang ada di media sosial. Artikel yang berjudul [SALAH] Video Reaksi Trump Saat Mendengar Suara Takbir itu ditulis pada 10 Januari 2020.
"Konten tersebut menggunakan video Trump saat dia hampir diserang dalam kampanye presiden di Ohio pada Maret 2016. Video yang diunggah dalam cuitan tersebut sudah diedit, sehingga terjadi manipulasi terhadap video yang asli, sehingga klaim yang diunggah dalam cuitan tersebut tidak terbukti. Konten tersebut termasuk ke dalam Hoaks Lama Bersemi Kembali (HLBK). Pernah muncul pada September 2018.
Pemeriksa fakta: Annisa Antania Hanjani.
=====
Kategori: Manipulated Content/Konten yang Dimanipulasi
=====
Sumber:* Twitter"
Advertisement
Kesimpulan
Video yang diunggah akun Instagram @ahmadyanibanser serta akun Facebook bernama Berita Medsos Viral Indonesia dan Sabur Adeosun Adedare memang benar adanya.
Namun, pada video aslinya, tidak ada sama sekali terdengar teriakan kalimat Allahuakbar. Perlindungan diberikan pada Trump bukan karena ia kaget atau takut, tetapi karena ada yang memprotes dan berpotensi menyerang dirinya ketika sedang berpidato.
Video itu juga merupakan video lama, yang dimanipulasi dengan menambah teriakan orang yang berseru takbir.
Reporter: Eka M
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement