Jokowi: Pindah Ibu Kota Bukan Hanya Relokasi Gedung

Presiden Jokowi menegaskan konsep pemindahan Ibu Kota untuk mengubah pola pemikiran tentang Indonesiasentris.

oleh Tira Santia diperbarui 16 Jan 2020, 18:15 WIB
Presiden Jokowi didampingi Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil memberikan keterangan pers rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Istana Negara, Senin (26/8/2019). Lokasi Ibu Kota berada di wilayah Kabupaten Pejaman Penajam Pasar utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Kaltim. (Liputan6 com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa terkait ibu kota baru, pihaknya bukan bermaksud memindahkan lokasi dan gedung ibu kota lama ke baru, melainkan untuk mengubah pola pikir, pola kerja, dan pola sistem yang baru.

Karena menurut dia, banyak orang yang  berpikir bahwa pihaknya ini ingin memindahkan ibu kota ikut memindahkan lokasi dan gedung-gedung pemerintahan.

"Yang penting nanti kita pindahkan adalah perubahan pola pikir, perubahan pola kerja, perubahan sistem yang semuanya akan baru. Kita akan meng-install sebuah sistem, sehingga semua orang mengikuti sistem yang ada," jelas Jokowi disela-sela sambutannya dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2020 di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (16/1/2020).

Ia pun menegaskan sekali lagi agar masyarakat jangan berpikir dengan dipindahkannya lokasi ibu kota lama ke ibu kota baru bukan berarti berpindah lokasi dan gedung-gedungnya.

"Enggak, tidak seperti itu, tapi untuk lebih detailnya nanti kalau sudah pengerjaannya 100 persen selesai akan saya sampaikan secara detail, tadi hanya informasi sedikit saja," ucapnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Konsep Ibu Kota Baru

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Rapat terbatas perdana dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju itu mengangkat topik Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Perekonomian. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selanjutnya, ia pun memutar video tentang gambaran ibu kota baru yang merupakan hasil gabungan ketiga pemenang sayembara desain ibu kota negara beberapa waktu lalu. Konsep tersebut, yakni dengan green city, smart city, compact city, dan otonomy city.

Selain itu ia juga berharap transportasi di ibu kota baru kelak menggunakan kendaraan berbasis listrik.

"Yang akan kita gunakan nanti kendaraan autonomous vehicle atau electric vehicle battery, selain itu enggak boleh," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya