Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas bumi (SKK Migas) menargetkan Pertamina mengebor 70 sumur, dalam masa transisi Blok Rokan. Hal ini untuk menahan laju penurunan produksi.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, saat ini Pertamina dan Chevron sebagai operator Blok Rokan masih bernegosiasi. Ini di tengah masa transisi sebelum alih kelola dilakukan usai kontrak Chevron di Blok Rokan habis pada 2021.
Advertisement
"Rokan saat ini sedang negosiasi antara Chevron dengan Pertamina untuk mengambil," kata Dwi, saat rapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Dia menginginkan, Pertamina segera melakukan transisi di blok migas yang menjadi salah satu tulang punggung produksi minyak Indonesia tersebut. Targetnya, Pertamina bisa melakukan pengeboran 70 sumur di Blok Rokan pada tahun ini.
"Kami mendorong Pertamina segera masuk, diharapkan pengeboran 70 sumur meski pertamina lihat 20 sumur, harapan di Rokan jalan," tuturnya.
Menurut Dwi, kajian transisi rokan sudah mengerucut pada skema early handover, yaitu Pertamina ikut menanggung kegiatan operasi Rokan, dengan imbalan sebagian hasil produksi Rokan menjadi milik Pertamina.
"Kalau lebih awal itu kan berarti apa yang tadi benefit dirterima Chevron itu dipindahkan, benefitnya diterima Pertamina. kalau kewajiban yang akan dipikul Chevron di akhir periode dia jgua harus dipikul Pertamina, itu kan harus kita hitung juga," tandasnya.
Pertamina Diminta Cari Rekan buat Gali Minyak di Sumur Tua
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berharap Pertamina menggandeng mitra untuk mengelola sumur minyak tua.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, keberadaan sumur minyak tua akan tetap dioptimalkan beroperasi, sebab masih berpotensi menambah produksi minyak.
"Sumur tua kami tidak ingin membiarkan untuk tidak tergarap," kata Dwi, saat rapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Menurut Dwi, sumur tua yang masih menjadi konsesi Pertamina EP tersebar di berbagai wilayah, sehingga tidak ekonomis untuk digarap.
Sebab itu, SKK Migas mendorong Pertamina EP mencari mitra untuk mengaktifkan kembali sumur minyak tua.
"Petamina EP cakupannya luas sehingga sangat marginal. Kami mendorong Pertamina EP bekerjasama dengan mitra untuk mereaktifasi sumur tua," tuturnya.
Agar Pertamina EP mendapat mitra untuk menggarap sumur minyak tua, Dwi pun meminta Pertamina EP tidak memberikan syarat yang sulit untuk mitra yang berminat menggarap sumur minyak tua.
"Kami minta Pertamina EP syaratnya tidak banyak, sehinga dapat menolong," tandas dia.
Advertisement