Seorang anak penyandang tunanetra menyentuh sebuah artefak di Museum Mesir di Kairo, Mesir (13/1/2020). Museum ini adalah rumah bagi koleksi antik bangsa Mesir kuno dan memiliki 120.000 koleksi. (Xinhua/Ahmed Gomaa)
Anak-anak penyandang tunanetra dibantu untuk menyentuh sebuah artefak di Museum Mesir di Kairo, Mesir (13/1/2020). Pemerintah Mesir mendirikan museum pada tahun 1835 di dekat Taman Ezbekeyah. (Xinhua/Ahmed Gomaa)
Anak-anak penyandang tunanetra menyentuh sebuah artefak di Museum Mesir di Kairo, Mesir (13/1/2020). Pada tanggal 28 Januari 2011 saat Revolusi Mesir 2011, museum ini didobrak oleh ratusan orang dan dua mumi dilaporkan hancur. (Xinhua/Ahmed Gomaa)
Seorang anak penyandang tunanetra menyentuh sebuah artefak di Museum Mesir di Kairo, Mesir (13/1/2020). Sejumlah koleksi dilaporkan hilang, walaupun beberapa di antaranya kemudian didapatkan kembali berceceran di sekitar museum ataupun disita oleh polisi. (Xinhua/Ahmed Gomaa)
Seorang anak penyandang tunanetra menyentuh sebuah artefak di Museum Mesir di Kairo, Mesir (13/1/2020). Museum ini adalah rumah bagi koleksi antik bangsa Mesir kuno dan memiliki 120.000 koleksi. (Xinhua/Ahmed Gomaa)
Anak-anak penyandang tunanetra dibantu untuk menyentuh sebuah artefak di Museum Mesir di Kairo, Mesir (13/1/2020). Pada tanggal 28 Januari 2011 saat Revolusi Mesir 2011, museum ini didobrak oleh ratusan orang dan dua mumi dilaporkan hancur. (Xinhua/Ahmed Gomaa)