Liputan6.com, Jakarta - Sama seperti kendaraan bermotor konvensional berbahan bakar bensin atau solar, sepeda motor listrik juga harus memperhatikan beberapa hal ketika musim hujan. Yang utama adalah bagian power atau baterai.
Soal perawatan sepede motor listrik di musim hujan, Deni Kusumawan mahasiswa yang mengkonversi Honda Revo AT menjadi hybrid dan Sonic menjadi motor listrik, punya beberapa tips.
Baca Juga
Advertisement
"Bagian tersebut sangat vital bagi kendaraan listrik karena jika sampai kena air dapat menimbulkan korsleting, bisa menyebabkan kebakaran dan rusak pada komponennya," ujar mahasiswa semester 5 jurusan Teknik Otomotif di Politeknik Manufaktur Astra.
Lantaran banyak peristiwa banjir datang tiba-tiba di musim hujan, saat tidak dipakai sebaiknya melepas soket power atau baterai. Apalagi jika berdomisili di daerah rawan banjir.
Selain itu. saat posisi charging baterai, pastikan hal tersebut dilakukan di tempat yang kering untuk menghindari korsleting.
"Kemudian jangan sekali-kali motor listrik dipakai untuk menerobos banjir yang tinggi. Batas yang dianjurkan untuk kendaraan listrik kerendam banjir 10 cm dari permukaan jalan. Jika melebihi itu lebih baik dihindari atau putar balik," imbuhnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Jangan Dihidupkan Usai Terendam Air
Sama seperti kendaraan konvensional, apabila sepeda motor listrik sudah terlanjur terendam air, diharamkan untuk berusaha menghidupkannya kembali sebelum motor benar-benar kering dari air.
"Untuk tipe baterai sealed lead acid (SLA), dapat dicek lebih dulu, apakah masih bisa digunakan atau tidak. Tapi kalau baterai lithium saya sarankan ganti jika sudah terendam air. Biar lebih amannya sebaiknya bawa ke bengkel khusus yang menangani sepeda motor listrik," tutupnya.
Sumber: Otosia.com
Advertisement