Liputan6.com, Jakarta Saat ini banyak akun tak bertanggung jawab yang menyebarkan harapan palsu agar masyarakat awam mudah tergiur. Biasanya mereka menawarkan produk, seperti krim pencerah wajah, obat jerawat, bahkan obat tetes mata.
Dengan menggunakan media sosial sebagai wadah untuk menawarkan produknya, oknum-oknum tersebut berhasil meraup keuntungan lebih tanpa memikirkan efek samping yang akan dialami oleh pelanggannya.
Advertisement
Biasanya akun-akun tak bertanggung jawab tersebut menunjukkan beberapa testimonial dari pelanggannya untuk meyakinkan bahwa produk yang dijualnya benar-benar memiliki khasiat yang mujarab. Namun, kebenarannya tak dapat dipertanggungjawabkan.
"Kalau mau sembuh harus ke dokter, bukan berdasarkan ilmu testimonial," kata dokter mata, dr. Ferdiriva Hamzah, SpM., saat ditemui di Rumah Sakit Mata JEC Menteng, Jakarta pada Kamis lalu (16/01).
Saksikan juga video menarik berikut:
Tindakan Tegas Para Dokter
Tentunya, tenaga medis profesional juga telah mengetahui keberadaaan akun-akun yang menjual produk-produk ilegal tersebut. Biasanya, para dokter melaporkannya pada organisasi-organisasi dokter, seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), dan sebagainya yang nantinya akan ditindaklanjuti oleh mereka.
Pada kesempatan yang sama, dr. Riva juga mengatakan bahwa dokter tak bisa menindaklanjuti perorangan, dia biasanya melaporkan akun-akun tak bertanggung jawab tersebut kepada organisasi tempat dirinya bernaung, seperti IDI atau Perdami.
Dengan tindakan yang tegas tersebut, para dokter berharap agar tidak ada lagi masyarakat yang tertipu dengan testimonial yang tak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sehingga mengurangi risiko akibat pengunaaan produk ilegal tersebut.
Penulis: Salsabila Fauziah Rahman
Advertisement