Dokter 'Gerah' Banyak Akun Medsos yang Sembarangan Jual Obat

Saat ini media sosial sedang digandrungi oleh masyarakat, begitu juga dengan oknum-oknum yang menjual obat-obatan ilegal dengan menjanjikan khasiat luar biasa tanpa memikirkan efek sampingnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jan 2020, 15:00 WIB
Ilustrasi steroid. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Saat ini banyak akun tak bertanggung jawab yang menyebarkan harapan palsu agar masyarakat awam mudah tergiur. Biasanya mereka menawarkan produk, seperti krim pencerah wajah, obat jerawat, bahkan obat tetes mata.

Dengan menggunakan media sosial sebagai wadah untuk menawarkan produknya, oknum-oknum tersebut berhasil meraup keuntungan lebih tanpa memikirkan efek samping yang akan dialami oleh pelanggannya.

Biasanya akun-akun tak bertanggung jawab tersebut menunjukkan beberapa testimonial dari pelanggannya untuk meyakinkan bahwa produk yang dijualnya benar-benar memiliki khasiat yang mujarab. Namun, kebenarannya tak dapat dipertanggungjawabkan.

"Kalau mau sembuh harus ke dokter, bukan berdasarkan ilmu testimonial," kata dokter mata, dr. Ferdiriva Hamzah, SpM., saat ditemui di Rumah Sakit Mata JEC Menteng, Jakarta pada Kamis lalu (16/01).

Saksikan juga video menarik berikut:


Tindakan Tegas Para Dokter

Ilustrasi Foto Dokter Laki-laki (iStockphoto)

Tentunya, tenaga medis profesional juga telah mengetahui keberadaaan akun-akun yang menjual produk-produk ilegal tersebut. Biasanya, para dokter melaporkannya pada organisasi-organisasi dokter, seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), dan sebagainya yang nantinya akan ditindaklanjuti oleh mereka.

Pada kesempatan yang sama, dr. Riva juga mengatakan bahwa dokter tak bisa menindaklanjuti perorangan, dia biasanya melaporkan akun-akun tak bertanggung jawab tersebut kepada organisasi tempat dirinya bernaung, seperti IDI atau Perdami.

Dengan tindakan yang tegas tersebut, para dokter berharap agar tidak ada lagi masyarakat yang tertipu dengan testimonial yang tak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sehingga mengurangi risiko akibat pengunaaan produk ilegal tersebut.

 

 

Penulis: Salsabila Fauziah Rahman

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya