Matt Kuchar Sering Pamer Medali Olimpiade ke Petugas Bandara

Matt Kuchar tengah berpartisipasi di SMBC Singapore Open 2020.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 19 Jan 2020, 06:20 WIB
Matt Kuchar beraksi di SMBC Singapore Open 2020. (Dok Lagardere Sports)

Liputan6.com, Singapura - Pimpinan klasemen sementara SMBC Singapore Open 2020 Matt Kuchar tidak pernah bisa lepas dari medali Olimpiade. Meski hanya merebut perunggu di Rio de Janeiro empat tahun lalu, pegolf asal Amerika Serikat itu selalu membawanya kemana dirinya pergi.

Termasuk pada kunjungan ke Serapong Course, Sentosa Golf Club, untuk mengikuti SMBC Singapore Open 2020.

Kuchar menyelipkan medali itu di tasnya. Agar tidak lecet, dia memasukkannya ke dalam kaus kaki.

Pegolf berusia 41 tahun itu mengaku lebih nyaman membawa simbol prestasinya tersebut ketimbang menyimpannya di rumah. Dia juga dapat bersenang-senang menggunakannya.

"Mudah membawanya. Lagipula senang memamerkannya, terutama ketika masuk bandara. Petugas terheran-heran dan bertanya-tanya apakah itu asli atau tidak," ungkap Kuchar.


Ambisi ke Tokyo

Mattt Kuchar menunjukkan kelasnya di SMBC Singapore Open 2020. (Dok Lagardere Sports)

Kuchar bermimpi bisa kembali mewakili negaranya pada Olimpiade di Tokyo tahun ini. Namun dia realistis melihat ketatnya persaingan.

Setiap negara bisa diwakili dua atlet di cabang olahraga golf, di luar pemain yang masuk peringkat 15 besar dunia dan otomatis lolos. Satu negara dapat maksimal mengirim empat orang jika seluruh atletnya berada di 15 besar.

AS masuk kategori tersebut dan satu-satunya negara yang untuk sementara memenuhi syarat. Kuchar sendiri saat ini menduduki posisi 24 dan ada 12 kompatriot yang dalam posisi lebih baik darinya.

 


Persaingan Ketat

Prestasi terbaik di SMBC Singapore Open 2020 dapat membantu Kuchar mendongkrak posisi karena penghitungan poin untuk Olimpiade Tokyo berakhir pada 22 Juni. Saat ini dia memimpin klasemen sementara, unggul tiga pukulan atas pesaing terdekat.

"Sulit masuk tim AS. Tapi saya berambisi menembusnya. Saya pasti kecewa jika gagal. Di saat bersamaan, saya tahu betapa menantangnya mewujudkan ambisi tersebut," pungkas Kuchar. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya