Liputan6.com, Jakarta Dua pasien terkait pneumonia di Wuhan meninggal dunia. Hal ini meningkatkan kekhawatiran dari penyakit tersebut.
Dikutip dari AP News pada Minggu (19/1/2020), kematian pertama adalah seorang pria 61 tahun dengan tumor perut dan penyakit hati kronis. Sementara pasien kedua adalah pria 96 tahun dengan fungsi ginjal abnormal, kerusakan para pada beberapa organ, serta radang otot jantung.
Advertisement
Dokter spesialis paru Erlina Burhan mengatakan, berdasarkan laporan dari kematian pasien pertama ada kemungkinan meninggalnya pria tersebut bukan hanya karena pneumonia yang dialaminya.
"Berdasarkan laporan itu, yang meninggal bukan semata-mata karena pneumonia tapi ada komorbid lain. Contohnya orang tua yang memang sistem imunnya rendah dan lansia yang meninggal itu, dan ada penyakit lain," kata Erlina dalam konferensi pers di kantor Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Jakarta pada Jumat lalu.
"Jadi ada komorbid. Sudah ada sakit yang sudah ada, tambah lagi infeksi koronavirus baru itu," kata Erlina.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Waspada Terhadap Pneumonia
Meski belum ada bukti penularan dari manusia ke manusia, namun masyarakat diminta untuk tetap waspada. Bukan hanya terhadap koronavirus pneumonia Wuhan, namun juga terhadap pneumonia itu sendiri.
Erlina mengatakan, secara umum, ada tiga gejala dari pneumonia yaitu batuk, sesak napas, serta demam.
"Kalau begitu apakah orang yang batuk, demam, sesak itu langsung kita akan panik? Tidak boleh juga. Karena ini kan kasusnya masih terbatas," kata Erlina.
Apabila merasakan tiga gejala di atas, Ketua PDPI Agus Dwi Susanto meminta agar masyarakat segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat. Khususnya, jika baru saja bepergian dari daerah yang terdampak penyakit.
"Mungkin bukan berarti terkena pneumonia Wuhan, bisa jadi kena pneumonia yang lain. Karena gejala-gejala pneumonia seperti itu," kata Agus dalam kesempatan yang sama.
Beberapa pencegahan lain termasuk menjaga kebersihan, melakukan pola hidup sehat, serta menjaga nutrisi yang seimbang dan istirahat cukup. Hal ini karena terkait dengan imunitas.
"Kita doakan mudah-mudahan tidak sampai ke Indonesia. Kita masih banyak persoalan yang harus diselesaikan," kata Erlina.
Advertisement