Liputan6.com, Jakarta - Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw menemui Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko di komplek Istana Kepresidenan (Selasa 28/1/2020). Petrus menyampaikan sumber daya manusia (SDM) di daerahnya perlahan tapi pasti sudah semakin berkualitas.
Dipaparkannya, peningkatan pertumbuhan ekonomi kabupaten Teluk Bintuni saat ini sebanyak 5,5%. Lalu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) membaik 62,39 (2018), PDRB Per Kapita tanpa Migas meningkat 32.908.969 (2018), tingkat kemiskinan menurun 31,30 (2018) dan tingkat pengangguran menurun 5,93% (2018).
Advertisement
Saat ini pihaknya tengah fokus dalam prioritas pembangunan daerah yaitu pengarusutamaan pengentasan kemiskinan dan ketimpangan, peningkatan jangkauan pendidikan dan kesehatan, pengembangan potensi ekonomi berbasis komoditas unggulan daerah, konservasi SDA dan lingkungan berlanjut, akselerasi percepatan pembangunan infrastruktur sosial, budaya dan ekonomi.
"Lalu penyelenggaraan pemerintahan yang efisien dan efektif, pengembangan wilayah perkotaan pusat ibukota kabupaten Teluk Bintuni, penciptaan keamanan dan ketertiban masyarakat serta pembentukan dan pengembangan BUMD," papar Pertus.
Ia uga menyampaikan bagaimana Pusat Pelatihan Teknik Industri Dan Migas – Kabupaten Teluk Bintuni (P2TIM – TB) yang dioperasikan Petrotekno merupakan satu-satunya pusat pelatihan tenaga kerja industri di Indonesia Timur.
Pusat pelatihan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni ini, kata Petrus didesain untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan tenaga kerja industri dan migas yang berkompeten dan bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja terampil siap pakai di Papua Barat, khususnya di Kabupaten Teluk Bintuni dalam menunjang Investasi Proyek Strategis Nasional (PSN).
Moeldoko mengaku sangat mengapresiasi upaya maksimal pemerintah kabupaten Teluk Bintuni membangun daerahnya yang tak hanya fokus di pembangunan infrastruktur namun juga SDM.
"Pemerintah akan kawal penyerapan tenaga kerja dari anak-anak bangsa di daerah Indonesia Timur terutama Direct Affected Village atau anak-anak dari daerah yang terkena dampak langsung proyek strategis nasional. Semoga ke depannya semakin banyak anak bangsa yang mempunyai keterampilan khusus sesuai dengan industri yang ada di daerahnya," ujar Moeldoko di pertemuan tersebut.