Pasca Banjir Jakarta, Perlengkapan Bayi dan Sekolah Anak Sangat Dibutuhkan

Perlengkapan bayi dan sekolah anak sangat dibutuhkan warga pasca banjir Jakarta.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 20 Jan 2020, 21:00 WIB
Warga kerja bakti membersihkan sisa lumpur dan sampah usai banjir melanda Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (3/1/2020). Banjir yang melanda Kampung Melayu menyisakan sisa sampah dan lumpur. (merdeka.com/Magang/Muhammad Fayyadh)

Liputan6.com, Jakarta Pasca banjir Jakarta, bantuan perlengkapan bayi, sekolah anak-anak, dan peralatan rumah tangga sangat dibutuhkan para korban. Seperti halnya di Kampung Melayu, Bidara Cina, Cipinang Besar Selatan di Kecamatan Jatinegara, serta di Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, yang mana korban banjir sudah kembali ke rumah masing-masing.

"Saat ini, kami masuk fase pasca bencana banjir Jakarta dengan melakukan capacity building masyarakat dan pemerintah. Peralatan bayi, rumah tangga, dan sekolah masih dalam proses karena masuk intervensi pasca bencana," ujar Area Program Manager Wahana Visi Indonesia (WVI) Urban Jakarta, Asih Silawati saat dihubungi Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Senin (20/1/2020).

 

Ketiga bantuan di atas merupakan bagian dari program pemulihan ekonomi keluarga. Ini karena banyak warga yang kehilangan barang-barang yang menjadi modal kerja mereka. 

“Kami akan memberi bantuan nontunai, menyesuaikan kebutuhan warga, seperti alat-alat rumah tangga, perlengkapan sekolah anak-anak, dan perlengkapan bayi,” lanjut Asih.

Selain itu, pada saat banjir Jakarta, banyak warga yang sudah mengungsi dan tidak berada di rumah. Mereka pun tidak dapat menyelamatkan barang-barangnya. 

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Jaga Kebersihan dan Mitigasi Bencana

Rumah Nursiah yang terletak di RT 12 RW 06, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara Jakarta Timur satu dari sekian banyak rumah yang terendam banjir akibat luapan kali Ciliwung pada Rabu, 1 Januari 2020. (Foto: Liputan6/Ady Anugrahadi)

Warga korban banjir Jakarta juga diingatkan untuk terus menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan. Hal ini untuk mencegah timbulnya penyakit pasca banjir, misal diare, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan leptospirosis. 

Untuk fokus intervensi bencana banjir dilakukan WVI sampai 31 Maret 2020. Asih dan Tim WVI melakukan respon terhadap bencana banjir yang melanda Jakarta sejak 31 Desember 2019 malam hingga 1 Januari 2020 pagi. 

Selain pemberian bantuan, pendampingan jangka panjang untuk mitigasi bencana, sehingga warga lebih tanggap ketika terjadi bencana.

"Ke depan, pelatihan mitigasi bencana juga akan dilakukan untuk membekali warga agar siaga menghadapi bencana," Asih menambahkan.  

Di Provinsi DKI Jakarta, WVI terjun dan membantu warga korban banjir sebanyak 1.945 orang, 188 balita, 198 bayi, serta 23 ibu hamil yang harus mengungsi. Data tersebut dihimpun dari ketua RW/kelurahan/kecamatan.

Warga juga diimbau tetap bersiaga jika banjir sewaktu-waktu terjadi lagi. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya