Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana meningkatkan geliat bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Rencana itu dimulai dengan membangun pusat industri kreatif (creative hub) di kawasan Puncak Waringin, Kabupaten Labuan Bajo. Tak hanya memfasilitasi, Jokowi pun mau membina para pelaku UMKM di daerah tersebut agar usahanya bisa terus berlanjut.
"Ini juga nanti Waringin ini akan jadi creative hub dimana UKM akan disajikan di sini. Tapi juga akan ada training-training yang berkaitan dengan pariwisata, dengan usaha kecil usaha mikro," ujar Jokowi saat berkunjung ke Puncak Waringin, Labuan Bajo, NTT, Senin (20/1/2020).
"Dalam semua hal memang harus kita injeksi, kita berikan training agar packaging, kemasan brand setiap produk itu naik," dia menambahkan.
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya Puncak Waringin, Jokowi pun meminta segala penataan infrastruktur penunjang wisata di Labuan Bajo selesai akhir tahun ini. Salah satunya pemisahan pelabuhan peti kemas dari pelabuhan penumpang ke Wae Kelambu.
"Nanti pelabuhan ini, container-container itu akan bersih, ditarik ke 10 km dari sini, di Wae Kelambu. Insya Allah akhir tahun ini selesai, sedikit demi sedikit ditarik ke sana, dan ini akan direvitalisasi dengan desain yang sudah disiapkan sehingga wajah muka ke arah laut semuanya akan berubah dari ujung sampai ke hotel. Semuanya akan berubah total," tuturnya.
"Landscape-landscape dari kota ini juga akan dirubah dengan diperbanyak taman-taman, bunga-bunga flamboyan. Mungkin bougenville, semuanya. Ini akan berubah, dan juga termasuk Goa Cermin," Jokowi menandaskan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Labuan Bajo jadi Calon Lokasi KTT G20 di 2023
Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyebut Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) diproyeksikan untuk menjadi calon lokasi pertemuan KTT APEC atau KTT G20 pada 2023 mendatang.
Untuk itu, Luhut mengaku akan bertolak langsung ke salah satu 'Bali Baru' tersebut guna melihat potensi tempat tersebut.
"Saya mungkin lusa (Jumat, 27/12) mau pergi lihat Labuan Bajo. Saya mau lihat, perintah Presiden, kita berharap ya mudah-mudahan bisa jadi ya itu (Labuan Bajo) untuk APEC atau G20 Meeting," kata Luhut Panjaitan dikutip dari Antara, Rabu (25/12/2019).
Dia mengungkapkan rencana tersebut saat ditanya awak media mengenai rencana liburan akhir tahunnya. Menurut Luhut, kunjungannya ke Labuan Bajo itu pun tidak sepenuhnya untuk berlibur karena dia ingin mengerjakan tugas dari Presiden Joko Widodo itu.
"Ya paling tidak, anak istri saya libur, cucu saya libur, saya ya pura-pura libur," katanya sambil tertawa.
Indonesia terus mengambil peluang untuk bisa unjuk gigi menggelar sejumlah kegiatan penting dunia. Setelah sukses menjadi tuan rumah Asian Games dan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia pada 2018, Indonesia juga menyasar agenda internasional lainnya, termasuk Olimpiade 2032.
Indonesia juga akan mengajukan diri jadi tuan rumah KTT APEC (2024), KTT Ekonomi G20 (2023), dan Ketua ASEAN (2022) sebagai peta solusi diplomasi ke depan.
Advertisement
Target 1,5 Juta Turis Kunjungi Labuan Bajo Tak Tercapai Tahun Ini
Badan Otoritas Pariwisata (BOP) memastikan target kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang ditetapkan pemerintah sebanyak 1,5 juta orang belum akan tercapai pada 2019.
Direktur Utama BOP Labuan Bajo Shana Fatina menyatakan, target itu belum akan terpenuhi lantaran bandar udara di tempat tersebut hingga kini belum berstatus internasional.
"Mungkin udah pada denger semua, bahwa targetnya itu 500 ribu wisatawan mancanegara dan 1 juta wisatawan dalam negeri tahun 2019. Kalau ditanya apakah tercapai tahun ini, jelas tidak. Karena bandara sebagai critical success factor kami tuh belum benar-benar jadi internasional," ujarnya di Labuan Bajo, NTT, Jumat (15/11/2019).
Namun, ia mengungkapkan adanya peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Labuan Bajo pada periode 2015-2017 hingga mencapai 207 persen. Pertumbuhan wisatawan lokal bahkan lebih tinggi, yakni mencapai 448 persen.
Secara perbandingan, Shana meneruskan, prosentase wisatawan Nusantara saat ini memang telah naik. "Kalau dulu 2015 itu 70 persen asing, 30 persen wisatawan Nusantara, kalau sekarang komposisinya 65:35. Jadi, sudah mulai naik," ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, BOP ke depan ingin menjadikan Labuan Bajo sebagai pintu gerbang ecotourism di Nusa Tenggara Timur.
"Labuan Bajo itu didesain bukan dia untuk ke Pulau Komodo, tapi untuk ke NTT. Itu kenapa semua pembangunan dipusatkan di Labuan Bajo," kata dia.