Aplikasi Khusus Produk UMKM Ditargetkan Beroperasi Agustus 2020

Akumindo menargetkan dapat mengoperasikan fasilitas pemasaran digital berbasis aplikasi khusus produk UMKM pada Agustus 2020.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 21 Jan 2020, 10:00 WIB
Perajin memperlihatkan sepasang sandal yang selesai dibuat di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Pengamat menilai perlambatan pertumbuhan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berpotensi tidak akan berlanjut pada tahun ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Indonesia (Akumindo) menargetkan dapat mengoperasikan fasilitas pemasaran digital berbasis aplikasi khusus produk UMKM pada Agustus 2020.

Ketua Akumindo Ikhsan Ingratubun mengatakan, aplikasi tersebut saat ini sedang dikerjakan. Ikhsan pun meminta dukungan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki agar rencana pengoperasian aplikasi pada Agustus mendatang bisa terwujud.

"Kita butuh endorsement dari Pak Menteri (Teten). Aplikasinya sudah kita developt, investornya juga sudah ada, tinggal namanya saja. Target bulan Agustus sudah bisa operasi," ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa (21/1/2020).

Menurut dia, aplikasi digital khusus produk UMKM lokal perlu diangkat lantaran para pelaku bisnis online masih cenderung memperdagangkan barang impor.

"Aplikasi e-commerce yang ada saat ini hampir 95 persen produknya itu impor. Kita ingin buat aplikasi yang khusus bagi produk-produk UMKM, tanpa ada produk impor," ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pelatihan Kewirausahaan

Pekerja menyelesaikan produksi kulit lumpia di rumah industri Rusun Griya Tipar Cakung, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM terus mendongkrak UMKM dengan menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbunga cukup rendah, yakni 6 persen. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Ikhsan juga menyampaikan keinginan asosiasi untuk memberikan pelatihan kewirausahaan ke daerah-daerah kategori tertinggal yang terpapar intoleransi. Sebab, menurut dia, masalah ekonomi atau tingkat kemiskinan menjadi akar masalah mudahnya pemahaman intoleransi menyebar di masyarakat.

"Pelatihan wirausaha ini seperti kuliner, fashion, dan produk-produk kekinian. Kita juga sudah siapkan silabus yang konsepnya ke-Indonesiaan," ucapnya.

Selain itu, sambung Ikhsan, kegiatan tersebut akan mendukung lima program unggulan Kementerian Koperasi dan UKM untuk meningkatkan daya saing dan mempercepat pelaku UMKM naik kelas.

Kelima program tersebut pertama yakni memperbesar akses pasar baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kedua, peningkatan kualitas produksi dan inovasi untuk meningkatkan daya saing produk dan jasa yang dihasilkan. Ketiga, menyangkut agregasi pembiayaan yang akan menjadi solusi untuk meningkatkan pertumbuhan koperasi dan UMKM

Keempat adalah pengembangan kapasitas manajemen dan usaha koperasi dan UMKM, serta kelima yaknk memberikan kemudahan dan kesempatan mengembangkan usaha bagi koperasi dan UMKM

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya