Liputan6.com, Kansas City - Serangkaian penembakan terjadi di Amerika Serikat pada Minggu 20 Januari 2020 waktu setempat. Peristiwa itu menewaskan enam orang, termasuk dua polisi di Hawaii.
Di Kansas City, Missouri, polisi mengatakan bahwa setidaknya dua orang tewas dan 15 lainnya terluka dalam penembakan di luar sebuah bar.
Advertisement
Petugas menemukan "pemandangan kacau" di 9ine Ultra Lounge tak lama sebelum tengah malam hari Minggu, dan harus meminta bantuan dari seluruh kota. Dua orang ditemukan tewas: seorang wanita di tempat parkir dan seorang pria yang polisi yakini sebagai penembak.
NBC News melaporkan pada Selasa (21/1/2020), polisi mengidentifikasi tersangka penembak pada Senin sebagai Jahron Swift (29). Wanita itu diidentifikasi sebagai Raven Parks (25).
Seorang penjaga keamanan menembak pria bersenjata itu, yang menembaki barisan orang yang menunggu untuk memasuki bar, kata polisi. Motifnya belum diketahui.
Setidaknya 15 orang dirawat di rumah sakit daerah. Tiga di antaranya terdaftar dalam kondisi kritis.
Dalam sebuah twit, Wali Kota Kansas City Quinton Lucas memuji penjaga keamanan, yang katanya "tampaknya telah menjaga situasi dari menjadi lebih buruk."
Kepala Polisi Rick Smith menggambarkan insiden itu sebagai bagian dari "budaya kekerasan" kota itu.
"Kita harus mengubah tren bahwa tidak apa-apa untuk terlibat dalam perilaku semacam ini, dan bahwa tidak apa-apa untuk tidak melapor ketika seseorang melakukan sesuatu yang salah," kata Smith. "Itu tidak apa-apa."
Sebuah posting Facebook menunjukkan bahwa klub mengadakan pesta perayaan pada Minggu malam saat penembakan terjadi. Saat itu mereka merayakan Kansas City Chiefs meraih tempat di Super Bowl bulan depan.
"Sulit untuk berdiri di sini dan berbicara tentang tragedi semacam ini pada benar-benar salah satu hari terbaik yang pernah dialami Kansas City dalam waktu yang lama," kata Jaksa Wilayah Jackson Jean Peters Baker.
2 Polisi Tewas Ditembak
Sementara itu, dua polisi terbunuh di Honolulu. Tiffany Enriquez dan Kaulike Kalama tewas ketika mereka menanggapi panggilan penikaman hari Minggu.
Kepala Polisi Susan Ballard mengatakan seorang pria menembaki para petugas ketika mereka merawat seorang wanita yang ditikam di kaki.
Polisi mengatakan kemudian ada rumah terbakar yang kobarannya kemudian menyebar ke enam rumah lain.
Tersangka, yang diidentifikasi oleh polisi sebagai Jerry Hanel berusia 60-an, dan dua wanita diyakini berada di dalam rumah itu masih belum ditemukan. Petugas sedang melakukan pencarian di daerah itu.
Ballard mengatakan Hanel tidak memiliki izin senjata apa pun. Dokumen pengadilan menunjukkan bahwa Hanel memiliki sejarah perilaku yang tidak menentu, termasuk membuat laporan 911 palsu, demikian menurut laporan afiliasi NBC, KHNL.
Pengacaranya mengatakan kepada stasiun berita itu bahwa Hanel memiliki delusi dan pernah masuk dalam daftar pencarian FBI.
Wali Kota Honolulu Kirk Caldwell kemudian mengucapkan belasungkawa kepada keluarga kedua petugas. Dalam ungkapan melalui Twitter, ia menyebut kematian mereka "tragedi yang belum pernah terjadi sebelumnya, tidak hanya untuk kota dan wilayah Honolulu tetapi seluruh negara bagian Hawaii."
Advertisement
Penembakan di Klub Malam San Antonio, 2 Orang Tewas
Di San Antonio, dua orang tewas dan lima lainnya terluka sehubungan dengan pertikaian di dalam klub pada Minggu malam, kata polisi.
Pertengkaran terjadi saat konser, mengakibatkan pria bersenjata itu mengeluarkan senjata dan menembaki orang-orang di dalam.
Satu orang meninggal di tempat kejadian dan enam lainnya dibawa ke rumah sakit, di mana satu dinyatakan meninggal. Semua korban adalah pelanggan bar.
Polisi kemudian mengumumkan penangkapan seorang tersangka berusia 19 tahun dalam penembakan hari Senin, mengidentifikasi dia sebagai Kieran Christopher Williams. Ia kemudian didakwa pembunuhan berencana, meskipun polisi mengatakan di Twitter bahwa ia juga bisa menghadapi dakwaan tambahan.