Heboh Pneumonia, Presiden Tiongkok Xi Jinping Angkat Bicara

Terkait ditemukannya wabah pneumonia di negaranya, Presiden Tiongkok Xi Jinping akhirnya angkat bicara

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 21 Jan 2020, 20:00 WIB
Presiden Cina Xi Jinping seusai berbicara kepada awak media di Bandara Internasional Hong Kong, Kamis (29/6). Selama sepekan terakhir, Kepolisian Hong Kong sudah melakukan berbagai antisipasi terkait kunjungan Presiden Xi Jinping. (AP Photo/Kin Cheung)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Tiongkok Xi Jinping ikut berkomentar terkait wabah pneumonia akibat virus korona yang berawal dari sebuah pasar ikan di Wuhan.

Xi Jinping mengaku telah memerintahkan upaya tegas untuk mencegah penyebaran virus korona penyebab pneumonia baru ini. Dia juga menekankan keselamatan dan kesehatan masyarakat sebagai prioritas utama.

"Wabah novel koronavirus pneumonia baru-baru ini di Wuhan dan tempat-tempat lainnya harus ditanggapi dengan serius," kata Jinping seperti dikutip dari AP News pada Selasa (21/1/2020).

"Komite partai, pemerintah, dan departemen terkait di semua jenjang harus mengutamakan kehidupan dan kesehatan orang-orang," kata Jinping terkait kasus ini untuk pertama kalinya.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini


Xi Jinping Pastikan Imlek Berlangsung Damai

Warga memegang karangan bunga dan dupa ketika mereka berdoa di Kuil Lama di Beijing (5/2). Orang-orang China merayakan hari pertama Tahun Baru Imlek pada hari Selasa, Tahun Babi di zodiak Tiongkok dengan berdoa di kuil. (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Dikutip dari Channel News Asia, Jinping mengatakan perlunya merilis informasi tentang epidemi ini secara tepat waktu dan memperdalam kerja sama internaisonal.

Dalam pemberitaan yang dilaporkan CCTV, dia juga memastikan masyarakat bisa merayakan Tahun Baru Imlek dengan stabil dan damai.

Mengutip Xinhuanet, hingga Senin 20 Januari 2020 waktu setempat, 224 kasus pneumonia akibat virus korona dilaporkan di Tiongkok. Dari antara mereka, 217 sudah dikonfirmasi dan tujuh masih dicurigai.

Sementara di luar negeri, satu kasus dikonfirmasi di Jepang, dua di Thailand, dan satu di Korea Selatan.

Beberapa pakar menyatakan, meski virus baru ini tidak mematikan seperti SARS, namun masih banyak yang harus diteliti. Termasuk sumber awalnya, serta bagaimana mereka bisa menyebar dengan mudah di antara manusia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya