Liputan6.com, Wuhan - 15 pekerja medis di Wuhan, China telah didiagnosis menderita pneumonia, dengan pekerja tambahan yang dicurigai juga terinfeksi virus itu, kata otoritas kesehatan setempat dalam sebuah unggahan di Weibo pada Selasa 21 Januari.
Salah satu pekerja berada dalam kondisi kritis, katanya, sementara yang lain dalam kondisi stabil. Demikia seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (21/1/2020).
Berita itu muncul ketika pihak berwenang mengonfirmasikan kematian keempat dari penyakit di Wuhan.
Baca Juga
Advertisement
Seorang pakar pemerintah Beijing telah mengingatkan kemungkinan penularan dari manusia ke manusia, yang menjadi bentuk perkembangan yang meningkatkan kemungkinan penyebarannya lebih cepat dan luas.
Korban, seorang pria berusia 89 tahun, merupakan pasien terbaru dari virus mirip SARS yang telah menyebar ke seluruh China. Virus ini juga telah mencapai setidaknya tiga negara lain di Asia. Hingga saat ini, lebih dari 200 orang jatuh sakit karena virus misterius dari China ini.
Sebagian besar kasus terjadi di Wuhan, meskipun penyakit ini telah menyebar ke kota-kota China lainnya, termasuk Beijing, Shanghai dan Shenzhen.
Sedangkan di luar China, empat kasus telah dilaporkan di Thailand, Jepang, dan Korea Selatan.
"Pekerja medis adalah kekuatan utama dalam memerangi wabah," tulis sebuah posting di Weibo, yang berada di China.
Untuk melindungi kesehatan tenaga medis, kota ini telah meningkatkan tindakan perlindungan di rumah sakit, tambah pernyataan itu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Dapat Menular
Pihak berwenang juga telah mengkonfirmasi bahwa virus itu dapat menular di antara manusia, dan Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan bahwa komite darurat utama akan bertemu minggu ini untuk membahas masalah ini.
Zhong Nanshan, seorang ilmuwan terkenal di Komisi Kesehatan Nasional yang membantu mengungkap skala wabah SARS, mengatakan pasien dapat tertular virus itu walaupun tidak mengunjungi kota Wuhan.
"Saat ini, dapat dikatakan itu adalah afirmatif bahwa ada fenomena penularan dari manusia ke manusia," katanya dalam sebuah wawancara dengan CCTV.
Advertisement