Liputan6.com, Dharmasraya - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, sejak Selasa dini hari (21/1/2020), membuat empat kecamatan di kawasan tersebut tergenang banjir. Ketinggian air bahkan mencapai 1,5 meter.
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dharmasraya, Eldison kepada Liputan6.com mengatakan, empat kecamatan tersebut ialah Pulau Punjung, Timpe, Tiumang dan Sembilan Koto.
Advertisement
"Banjir tidak merendam secara menyeluruh, namun ada beberapa titik di empat kecamatan itu," kata Eldison, Selasa (21/1/2020).
Namun jumlah korban terdampak, jelasnya hingga kini masih dalam tahap pendataan. Pihaknya saat ini juga fokus pada proses evakuasi warga ke tempat yang lebih aman.
Hingga saat ini banjir di pemukiman warga Dharmasraya belum surut karena hujan masih mengguyur. Menurut Eldison setiap kali banjir terjadi di daerah itu jikan hujan berhenti air langsung surut.
"Kalau masih hujan hingga sore, maka kami akan membuka posko bencana," ujarnya.
Selain merendam rumah warga, banjir juga sempat merendam Jalan Lintas Sumatera KM 176, tepatnya Kenagarian Selasih, Kecamatan Pulau Punjung sehingga melumpuhkan jalur Sumbar-Jambi itu selama beberapa jam yakni mulai pukul 07.00 hingga 10.00 WIB.
Saat ini jalur Sumbar-Jambi sudah bisa dilewati, namun di Kabupaten Sijunjung juga terjadi bencana longsor di Jalan Lintas Sumatera sehingga jalan menuju Jambi dari Sumbar masih terhambat.
"Saat ini air di jalan lintas di Dharmasraya sudah bisa dilewati, sebelumnya memang menyebabkan kemacetan hingga empat kilometer," kata dia.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan intensitas sedang hingga tinggi dua hari ke depan.
Potensi hujan itu juga dapat disertai petir dan angin kencang pada siang sampai sore hari di wilayah Pasaman Barat, Agam, Limapuluh Kota, Kota Payakumbuh, dan Tanah Datar.
Kemudian pada sore hingga malam hari di wilayah Tanah Datar, Sawahlunto, Dharmasraya, Sijunjung, Kabupaten Solok, Kota Solok, Solok Selatan, Padang Pariaman, Padang, dan Pesisir Selatan.
"Masyarakat diimbau agar menghindari tempat-tempat yang rawan terjadi longsor, kemudian juga mewaspadai banjir serta pohon tumbang," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha.