Liputan6.com, Himalaya- Musibah longsor salju terjadi di pegunungan Himalaya pada Sabtu 18 Januari 2020, setelah terjadi hujan salju lebat sehari sebelumnya, Jumat 17 Januari.
Tujuh orang dilaporkan hilang akibat peristiwa tersebut. Di antaranya empat pendaki warga negara Korea Selatan dan tiga pemandu lokal.
Advertisement
Senin 20 Januari, tim penyelamat terpaksa membatalkan pencarian akibat kondisi salju yang berbahaya di sekitar daerah Himalaya.
Ketujuh pendaki di pegunungan Himalaya saat ini dilaporkan masih hilang. Sementara 200 orang diselamatkan saat musibah longsor salju terjadi.
Ketujuh pendaki yang hilang akibat longsor salju Himalaya itu berada di jalur pendakian di sekitar Annapurna, Nepal.
Menurut media di Korea Selatan, para pendaki asal Korea Selatan tersebut terdiri dari 2 wanita dan 2 pria, yang semua merupakan seorang guru. Mereka mengunjungi Nepal untuk menjadi sukarelawan, seperti dikutip dari The Washington Post, Selasa (21/1/2020).
Tim Penyelamat Siaga
Mira Acharya, Direktur Departemen Pariwisata Nepal, mengatakan longsor itu adalah sebuah bencana besar.
“Ini adalah bencana besar, dan pemerintah mengkhawatirkan keselamatan wisatawan. Para penyelamat juga telah siaga untuk pencarian baru,” kata Mira Acharya.
Menurut keterangan polisi, jumlah pendaki asing dan wisatawan, beserta pemandu yang diselamatkan berjumlah sekitar 140 orang.
Para pejabat setempat menceritakan longsor salju itu terjadi dipicu oleh salju lebat yang menghantam jalur di Perjalanan Sirkuit Annapurna, dan menyebabkan para pendaki yang masih hilang terjebak, seperti dikutip dari The Washington Post.
Advertisement
Bekerja Sama dengan Pemerintah
Para pejabat militer dan pemerintah telah bergabung dengan kelompok-kelompok pariwisata, penduduk setempat, dan lainnya untuk mencari 4 pendaki Korea Selatan dan 3 pemandu mereka.
Para pejabat setempat juga melaporkan, bahwa Duta Besar Korea untuk Nepal bersama dengan keluarga pendaki yang hilang karena longsoran salju telah bekerja sama dalam proses pencarian dan penyelamatan.
Proses pencarian yang berkepanjangan juga dikhawatirkan akan terjadi. Hal itu diungkapkan oleh Um Hong-gil, seorang pendaki asal Korea Selatan yang ikut membantu mencari para pendaki yang hilang.
Ia mengatakan kepada kantor berita Yonhap di Korea Selatan pada Senin kemarin, bahwa ia khawatir akan waktu pencarian yang "berkepanjangan".