Sejauh Mana Rencana Erick Thohir Kelola Hotel BUMN di Satu Atap?

Pemerintah terus merancang skema untuk bisa mengkonsolidasikan seluruh hotel milik perusahaan BUMN di bawah satu atap.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 21 Jan 2020, 19:15 WIB
Inaya Putri Bali, salah satu grup PT Hotel Indonesia Natour (Persero). (dok.Instagram @inaya.putribali/https://www.instagram.com/p/Bvd2_islPFl/Henry

Liputan6.com, Labuan Bajo - Kementerian BUMN yang dipimpin Erick Thohir berencana melebur kepengurusan hotel-hotel milik perusahaan pelat merah menjadi satu kendali di bawah PT Hotel Indonesia Natour (Inna Group).

Lalu, sudah mana perkembangan dari rencana ini?

Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour Iswandi Said mengatakan, pihaknya kini terus merancang skema untuk bisa mengkonsolidasikan seluruh hotel milik perusahaan BUMN di bawah satu atap.

"Kami sekarang sedang mencari strategi yang tepat bagaimana untuk melakukan konsolidasi ini. Itu kan juga harus dilihat bagaimana cara untuk kita bisa mencarikan jalan terbaik untuk bisa digabungkan menjadi satu atap," kata dia di Labuan Bajo, NTT, Selasa (21/1/2020).

Menurut laporannya, perusahaan BUMN yang memiliki bisnis hotel di luar core business telah menyatakan persetujuan untuk menyerahkan kepengurusan pada satu pengelola.

"Komitmen sudah ada. Artinya komitmen dari semua hotel yang dimiliki oleh BUMN lain yang core-nya bukan di hotel itu sudah merilis untuk dikelola bersama-sama," tuturnya.

Terkait siapa yang akan jadi leading untuk mengelola hotel BUMN tersebut, ia menyerahkan keputusan kepada Erick Thohir dan pihak pemegang saham.

"Tapi kalau dilihat dari core business-nya itu kan Hotel Indonesia Natour satu-satunya. Yang lain kan core-nya enggak di hotel. Barangkali dari pak Menteri (Erick Thohir) dan pak Wamen (BUMN) akan menentukan siapa yang jadi leading di situ," pungkasnya.

 


Ini Cara Erick Thohir Bereskan Hotel-Hotel BUMN

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membeberkan langkah yang akan dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir dalam merapikan bisnis hotel milik BUMN yang induknya tidak memiliki core bisnis perhotelan.

Cara tersebut ialah dengan menyatukan pengelolaan hotel tersebut kepada BUMN yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) alias sudah IPO (initial public offering).

"Untuk hotel-hotel di BUMN nanti akan disatukan (pengelolaannya), dimasukkan ke perusahaan BUMN yang sudah IPO," ujar Arya di Kementerian BUMN, Selasa (7/1/2020) malam.

Rencananya, pengelolaan hotel ini akan diserahkan kepada BUMN dengan kinerja yang kurang baik, sehingga nantinya BUMN tersebut bisa meningkatkan performanya.

Namun, Arya belum mengetahui secara pasti BUMN mana saja yang bakal mengelola bisnis hotel tersebut. Skema pengelolaannya pun masih disusun.

"Ini masih dicari apakah bentuknya diambil, atau dibeli untuk memperkuat Tbk (perusahaan terbuka) itu," ujar Arya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya