Begini Nasib Idul Setelah Lehernya Tertusuk Ikan Sori

Bagaimana kondisi Idul setelah lehernya tertusuk ikan sori.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jan 2020, 07:32 WIB
Muhammad Idul, remaja Desa Wakinamboro, Kecamatan Siompu, Kabupaten Buton Selatan, tertancap ikan sejenis marlin yang lompat saat memancing di laut. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Nasib nahas menimpa seorang remaja bernama Muhammad Idul, (17), siswa kelas 2 SMP Negeri 3 Siompu, warga Desa Wakinamboro, Kecamatan Siompu, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara. Seekor ikan marlin atau sori tertancap di leher dan tidak bisa lepas.

Idul segera dibawa ke Makassar untuk menjalani operasi pengangkatan ikan yang tertancap di lehernya. Sebelumnya, ia sempat dilarikan ke RS Siloam, Baubau. Namun, peralatan di rumah sakit tersebut kurang memadai.

"Sangat salut kami dengan rumah sakit daerah karena segera merujuk ke sini tanpa mengangkat gigitan ikan itu di leher, sehingga pasien cepat mendapat tindakan. Karena kalau tidak hati-hati mengangkatnya, rawan kena pembuluh darah," kata Direktur Utama RSUP Wahidin Sudirohusodo, Khalid Saleh saat memberikan keterangan pers, yang dikutip dari Merdeka.com pada Senin, 20 Januari 2020.

Kondisi Idul usai operasi sudah mulai sadar serta stabil. Hanya sedikit demam tinggi.

Lantas, bagaimana kronologi awal seekor ikan sori yang menusuk leher Idul?


Operasi Berjalan Lancar

Ilustrasi ruang operasi (iStock)

Pada saat pemeriksaan awal, dokter memberikan stasus urgensi pada Idul sehingga perlu dipersiapkan segala sesuatunya, terutama persiapan darah.

"Karena kita lihat lokasi moncong ikan di leher, banyak hal ditakutkan, terutama pembuluh darah. Oleh karena itu, sangat tepat moncong ikan ini tidak dikeluarkan karena jika dikeluarkan lalu kena pembuluh darah, bisa pendarahan," ucap salah satu dokter yang mengoperasi Idul, dr.Khalid, yang dikutip dari Merdeka.com.

Dokter berusaha mengeluarkan moncong ikan dari leher Idul dengan lama waktu operasi selama satu jam.

"Operasi berjalan satu jam, dimulai pukul 10.00 wita pagi tadi. Tim dokter dipimpin Dr Jayarasti, spesialis bedah Toraks Cardiovaskular," kata dr Khalid.


Nyawa Idul Terselamatkan

Ilustrasi dokter perempuan (iStockphoto)

Nyawa Idul berhasil diselamatkan lantaran moncong ikan sori tidak merusak pembulu darahnya.

"Operasi berjalan lancar. Tidak ada pembuluh darah yang terkena, moncong ikan berjalan tepat di bagian bilateralar atau bagian sisi luar dari pembuluh darah. Sehingga meminimalkan pendarahan di meja operasi. Proses operasi berlangsung satu jam," ucap tim dokter operasi, dr Jayarasti, yang dikutip dari Antara.

Selanjutnya, Idul harus mendapatkan perawatan pasca-operasi. Ia diberikan obat antibiotik agar tidak terjadi  infeksi akibat benda asing atau benda kotor yang masuk ke dalam tubuh.

"Dengan suhu agak tinggi. Pemeriksaan terus kita lakukan secara berkala, terutama pemeriksaan infeksi. Kita bisa melakukan pemberian obat-obat yang sesuai berdasar hasil pemeriksaan yang lakukan. Untuk masa perawatan bisa lima sampai tujuh hari," tambahnya.

Biaya operasi Idul mendapat asuransi dari pihak BPJS Kesehatan. Agar lukanya cepat sembuh, Idul diminta agar tetap menjaga kebersihan.

 

(Rizki Putra Aslendra)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya