Semen Baturaja Suplai White Clay ke PT Pusri di Palembang

Semen Baturaja dan PT Pusri sudah melakukan penandatanganan surat perjanjian jual beli White Clay di Kota Palembang Sumsel.

oleh Nefri Inge diperbarui 22 Jan 2020, 15:40 WIB
Direktur Utama Semen Baturaja Jobi Triananda Hasjim dan Direktur Utama Pusri Mulyono Prawiro melakukan penandatanganan surat perjanjian jual beli White Clay di Palembang (Dok. Humas Semen Baturaja / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) menyatakan kesiapan untuk mensuplai White Clay atau tanah liat ke PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang di tahun 2020.

Kesiapan tersebut ditunjukkan dengan penandatanganan surat perjanjian jual beli White Clay, dari SMBR kepada Pusri. Langkah ini merupakan tindaklanjut dari Nota Kesepahaman sinergi antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang telah ditandatangani pada tahun 2019 lalu.

Surat perjanjian jual beli White Clay selama periode satu tahun ini, memuat kerjasama penggunaan White Clay hasil produksi Semen Barutaja. Dimana nantinya dibutuhkan sebagai salah satu bahan baku pada produksi pupuk NPK milik PT Pusri.

Penandatanganan surat perjanjian jual beli tersebut, dilakukan langsung oleh Direktur Utama SMBR Jobi Triananda Hasjim dan Direktur Utama Pusri Mulyono Prawiro. Kegiatan ini digelar di di Gedung Auditorium Musi Diklat Pusri Palembang, Selasa (21/1/2020).

“Dengan telah ditandatanganinya surat perjanjian jual beli tersebut, maka SMBR siap mensuplai White Clay sebanyak 50.000 MT per tahunnya kepada Pusri,” ujar Direktur Utama Semen Baturaja Jobi Triananda Hasjim.

 


Sumber Pasokan

White Clay yang akan disuplai ke Pusri, berasal dari tambang dan pabrik milik Semen Baturaja. Serta telah melalui proses produksi dan quality control.

Jobi yakin, kerjasama ini akan lebih menguntungkan kedua perseroan, khususnya bagi PT Pusri. Karena dari segi biaya transportasi, akan lebih efisien karena lokasinya yang berdekatan.

SMBR sendiri telah menjajaki potensi bisnis White Clay sejak 2019 lalu. Di tahun 2020, SMBR akan fokus pada ekspansi produk semen dari hulu ke hilir, sebagai salah satu strategi perseroan dalam menghadapi oversupply semen.

Selain bisnis White Clay, SMBR juga telah menjajaki bisnis mortar, bata ringan dan beton porous.

“Untuk semen mortar sudah dilakukan trial market di area Lampung mulai bulan Oktober 2019 lalu” ucapnya.

Diungkapkan Jobi, Semen Baturaja juga akan tetap fokus kepada core business perseroan. Yaitu dengan memaksimalkan penjualan semen di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).

Semen Baturaja juga tengah mempersiapkan untuk menjajal dua wilayah pasar baru yang juga menjanjikan yaitu di Kota Pontianak dan Banten.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya