Eks Caleg PDIP Donny Dicecar KPK soal Aliran Suap ke Wahyu Setiawan

Donny merupakan salah satu pihak yang terjaring dalam OTT, tapi dilepas KPK dan masih berstatus sebagai saksi.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 21 Jan 2020, 23:32 WIB
Mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan (tengah) tersenyum usai menjalani pemeriksaan penyidik di Gedung KPK, Jakarta, Selasa, (21/1/2020). Wahyu Setiawan diperiksa sebagai tersangka terkait kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji penetapan anggota DPR Terpilih 2019-2024. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencecar mantan calon legislatif (caleg) PDIP Donny Tri Istiqomah mengenai aliran suap kepada mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan terkait penetapan anggota DPR RI PDIP Harun Masiku.

Donny sendiri diperiksa sebagai saksi untuk melengkapi berkas penyidikan Saeful Bahri. Selain memeriksa Donny, tim penyidik juga memeriksa dua tersangka lain dalam kasus ini, yakni Wahyu Setiawan dan mantan anggota Bawaslu sekaligus mantan caleg PDIP Agustiani Tio Fridelina.

"Penyidik mendalami terkait dengan pemberian uang oleh tersangka SAE (Saeful) kepada WS (Wahyu Setiawan) dan mengonfirmasi barang bukti yang telah dilakukan penyitaan secara sah oleh Penyidik," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (21/1/2020).

Donny merupakan salah satu pihak yang ikut terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Rabu, 8 Januari 2020. Namun, KPK melepaskan Donny dan saat ini masih berstatus sebagai saksi.

Donny yang juga seorang advokat merupakan pihak yang mengajukan gugatan uji materi Pasal 54 Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara. Pengajuan gugatan materi ini terkait dengan meninggalnya caleg terpilih dari PDIP atas nama Nazarudin Kiemas pada Maret 2019.

Nama Donny tercantum sebagai kuasa hukum PDIP dalam gugatan tersebut. Selain itu, Donny bersama Saeful juga berperan sebagai perantara suap kepada Wahyu Setiawan melalui Agustiani Tio Fridelina.

Ali menyatakan dalam pemeriksaan ini, tim penyidik fokus mendalami uang Rp 400 juta dalam pecahan mata uang asing yang rencananya diserahkan Agustiani Tio Fridelina kepada Wahyu Setiawan. Uang ratusan juta dan sebuah buku rekening telah disita tim penyidik saat OTT.

"Kita fokus kepada adanya pemberian uang Rp 400 juta dalam bentuknya dolar Singapura serta ada dugaan uang yang diterima ke buku tabungan," kata Ali.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Suap PAW PDIP di DPR

Wakil Ketua KPK, Lili Pantauli Siregar (tengah) bersama Ketua KPU, Arief Budiman dan petugas KPK memperlihatkan barang bukti OTT terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (9/1/2020). KPK menyita uang Rp400 juta dalam bentuk dollar Singapura. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, KPK menetapkan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan. Wahyu ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan penerimaan suap penetapan anggota DPR terpilih 2019-2024.

Tak hanya Wahyu Setiawan, KPK juga menetapkan tiga tersangka lainnya dalam kasus tersebut, yakni mantan Anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina, mantan Caleg PDIP Harun Masiku, dan Saeful pihak swasta.

Pemberian suap untuk Wahyu itu diduga untuk membantu Harun dalam Pergantian Antar Waktu (PAW) caleg DPR terpilih dari Fraksi PDIP yang meninggal dunia yaitu Nazarudin Kiemas pada Maret 2019. Namun dalam pleno KPU pengganti Nazarudin adalah caleg lainnya atas nama Riezky Aprilia.

Wahyu diduga sudah menerima Rp 600 juta dari permintaan Rp 900 juta. Dari kasus yang bermula dari operasi tangkap tangan pada Rabu, 8 Januari 2020 ini, tim penindakan KPK menyita uang Rp 400 juta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya