Cerita Viking Persib di Bali Budidaya Maggot, Belatung Pengurai Sampah Organik

Viking Persib Club juga punya perhatian besar terhadap lingkungan hidup.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 26 Jan 2020, 09:00 WIB
Sejumlah pengurus Viking Persib Club berfoto dengan Wali Kota Bandung Oded M. Danial setelah menggelar audiensi di Balai Kota Bandung, Selasa (21/1/2020). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Nama Viking Persib Club sudah pasti banyak yang tahu. Ya, salah satu kelompok suporter Persib Bandung ini punya massa yang besar dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Namun, alih-alih mendukung tim kesayangannya, Viking juga punya perhatian besar terhadap lingkungan hidup.

Hal itu ditunjukkan dengan budidaya maggot atau larva. Hewan yang dihasilkan dari serangga bernama black soldier fly (BSF) ini dibudidayakan oleh Viking di Kabupaten Badung, Bali.

Maggot adalah salah satu serangga pemakan bahan organik seperti sayuran, limbah rumah tangga, dan limbah restoran. Dengan kemampuan tersebut, belatung ini bisa mengurai sampah organik dengan baik.

Ketua Viking Persib Club Heru Joko mengakui bahwa budidaya maggot yang dilakukan Viking Bali terasa manfaatnya bagi lingkungan. Hal itu ditandai dengan berdirinya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di beberapa desa di Bandung.

"Jadi saya dapat laporan Viking Bali di sana diterima dengan baik sama bupati sana. Diapresiasi sama bupati bikin beberapa tempat budidaya maggot di beberapa desa," kata Heru saat ditemui di Balai Kota Bandung, Selasa (21/1/2020).

Menurut Heru, maggot yang dihasilkan memiliki protein yang bermanfaat untuk pakan ternak seperti unggas maupun lele. Sehingga budidaya tersebut menghasilkan nilai ekonomis.

"Maggot kan buat pakan ternak. Ternyata setelah anak-anak di sana menjalankan budidaya itu jelas terasa hasilnya," ucap Heru.

Heru menambahkan, para anggota Viking memang punya aktivitas beragam di berbagai daerah. Terkait lingkungan saja misalnya, Viking kerap terlibat dalam keikutsertaan penanaman pohon, kampanye lingkungan, dan bahkan memberikan bantuan bagi korban banjir seperti di Jabodetabek belum lama ini.

Oleh karena itu, Viking mendatangi Pemkot Bandung terkait budidaya maggot. Diharapkan, pertemuan dengan Wali Kota Bandung ini bisa menjembatani kegiatan Viking terkait lingkungan.

"Setelah kita beritahu bahwa teman-teman di Badung, kita kepikiran juga kenapa tidak dilakukan di Bandung. Kalau ini sukses berarti bisa diterapkan di Jabar juga," ucapnya.

Bila kerja sama dengan Pemkot Bandung soal budidaya maggot ini berjalan, Heru berharap hal ini memberikan efek positif bagi Viking. "Viking ingin juga memberi manfaat, meski terasanya buat nanti," tuturnya.


Segera Diimplementasikan

Wali Kota Bandung Oded M. Danial menanggapi budidaya maggot di Bandung. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Menanggapi keinginan Viking, Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengapresiasi kegiatan dan keberadaan Viking sebagai pendukung dan pegiat lingkungan khususnya di Kota Bandung. 

"Viking memiliki sebuah pergerakan, konsep dan praktik dalam pengelolaan sampah dengan teknik maggot. Mereka lakukan di Kabupaten Badung Bali dan kehadiran kali ini ingin melaksanakan di Kota Bandung. Ternyata Viking sudah nyambung dengan Pemkot Bandung, tinggal implementasi ke depan," katanya.

Oded menilai Viking bisa berkolaborasi mengelola lingkungan khususnya menyelesaikan sampah di Kota Bandung. "Kita jajaki secepatnya dalam penyelesaian sampah. Semacam 'mapping' tiap rumah untuk pengelolaan sampah," ujarnya.

Simak video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya