Sarjana Hukum Islam Amir Mohammed al-Salbi Jadi Bos Baru ISIS?

Amir Mohammed Abdul Rahman al-Mawli al-Salbi disebut sebagai bos ISIS yang baru. Benarkah?

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jan 2020, 11:58 WIB
Ilustrasi ISIS (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Irak - ISIS dikabarkan telah menunjuk seorang pemimpin baru untuk menggantikan pendahulunya, Abu Bakar al-Baghdadi. Bos kelompok militan itu tewas bunuh diri saat disergap pasukan Operasi Khusus AS kompleks di utara Provinsi Idlib Suriah pada Oktober 2019.

Informasi yang beredar, seperti dikutip dari fox News, Rabu (22/1/2020), pengganti bos ISIS itu diidentifikasi sebagai Amir Mohammed Abdul Rahman al-Mawli al-Salbi. Ia adalah anggota pendiri ISIS yang memimpin perbudakan minoritas Yazidi Irak dan mengawasi operasi besar di seluruh dunia.

The Guardian menyebut Salbi sebagai keturunan Turki yang lahir di Kota Tal Afar di Irak, hal tersebut menjadikannya salah satu dari sedikit pemimpin non-Arab dalam kelompok teroris.

Sejumlah media menyebut pria berjuluk profesor itu diyakini memiliki setidaknya satu putra.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bertemu Baghdadi

Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi (AP / AFP PHOTO)

Amir Mohammed Abdul Rahman al-Mawli al-Salbi disebutkan memiliki gelar sarjana hukum syariah dari University of Mosul.

Statusnya sebagai seorang sarjana hukum Islam memungkinkannya untuk naik melalui pangkat dan melalui sanksi genosida terhadap Yazidi.

Pada 2004, ia bertemu Baghdadi ketika ditahan oleh pasukan AS.

Ia bertemu Baghdadi di Camp Bucca, di bagian selatan Irak.

Dia dikonfirmasi sebagai pemimpin baru dalam beberapa jam setelah kematian Baghdadi pada Oktober lalu. Sebelumnya, nama bos ISIS pengganti Abu Bakar al-Baghdadi diesbutkan sebagai Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurashi. 

Laporan The Guardian menyebut penunjukan bos baru ISIS itu dirahasiakan. Menurut sumber intelijen, Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurash adalah nama alias.


Keberadaannya Masih Belum Diketahui

Ilustrasi Anggota ISIS (AFP Photo)

Sebelum penyerbuan yang dipimpin AS, Departemen Luar Negeri telah menawarkan hadiah sebesar $ 5 juta untuk informasi atas Salbi, serta dua anggota terkemuka lainnya dari kelompok teroris.

Namun sampai saat ini, keberadaan Salbi yang sebenarnya masih belum diketahui.

Sejak kematian Baghdadi, Salbi diketahui mengkonsolidasi ulang ISIS sambil memanfaatkan generasi militan yang lebih muda.

Para pejabat intelijen mengatakan tidak mungkin ia bersembunyi di provinsi Idlib di mana Baghdadi terbunuh.

Perburuan telah meluas ke Turki, di mana Salbi diyakini telah memelihara hubungan dengan saudaranya, Adel Salbi, seorang perwakilan di sebuah partai politik yang disebut Turkmen Iraqi Front.

 

 

Reporter: Deslita Krissanta Sibuea

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya