Liputan6.com, Jakarta Oliver Simpson sangat suka makan baked beans. Namun, sebuah kondisi kesehatan membuat balita ini rentan mengalami kerusakan otak dan kematian jika dia makan lebih dari lima butir kacang setiap hari.
Bocah dua tahun di London ini memiliki kelainan bernama Phenylketonuria. Hal itu membuatnya hanya bisa mengonsumsi enam gram protein setiap harinya.
Advertisement
"Saya harus benar-benar ketat dengan Oliver dan dietnya. Dia tidak mengerti, karena dia masih sangat muda," kata ibu balita tersebut, Jade seperti dikutip dari LAD Bible pada Rabu (22/1/2020).
Ibu 27 tahun itu mengatakan, salah makan rentan menyebabkan putranya mengalami kerusakan otak atau kematian.
"Anda selalu ingin tahu apa yang orang lain makan dan ingin mencobanya. Namun kenyataannya adalah, itu bisa membuat Anda benar-benar sakit," kata Jade.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Diet Diawasi Ketat Sang Ibu
Bukan hanya kacang, Oliver juga harus berhati-hati terhadap makanan lain seperti daging, ikan, susu, telur, bahkan yogurt.
Phenylketonuria membuat tubuh Oliver tidak bisa memecah fenilalanin, sebuah asam amino yang ditemukan dalam makanan berprotein. Jika zat ini terlalu banyak dikonsumsi, mereka bisa menumpuk dalam darah dan menyebabkan kejang, tumor, kerusakan otak, keterlambatan perkembangan mental, hingga kematian.
Di usianya yang masih muda, Oliver juga tak bisa makan permen seperti anak-anak pada umumnya. Selain itu, sang ibu juga tidak berani membiarkan putranya bermain bersama anak-anak lain di luar rumah.
Dia khawatir Oliver memakan sesuatu yang membuat kadar proteinnya meningkat.
"Ini adalah kekhawatiran yang konstan," kata Jade. "Tapi saya harus tegas untuk memastikan dia sehat. Dietnya adalah hal yang paling penting, jadi saya mengawasi setiap bagian yang dia makan."
Kondisi ini sangat langka dan dilaporkan hanya terjadi pada 50 ribu orang di seluruh dunia. Kelainan ini diketahui oleh orangtua Oliver ketika dirinya balita ini berusia lima hari lewat tes darah.
Advertisement