Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Unifah Rosyidi, ikut berkomentar soal wacana penghapusan ujian nasional. Dia menilai pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait harus menyamakan persepsi tentang duduk persoalan sebenarnya.
Dia menilai ujian nasional adalah bagian dari tantangan dalam hidup pelajar yang sepatutnya dapat dilewati.
Advertisement
"UN itu integral dalam proses pendidikan. Itu bagian dari survival of life, itu kita harus sama dulu pikirannya," jelas Unifah usai bertemu Wakil Presiden Indonesia, Ma'ruf Amin, di Istana Wakil Presiden, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2020).
Unifah melanjutkan, pemberlakuan ujian nasional sebetulnya dapat menjadi acuan peningkatan mutu yang dapat dievaluasi tiap periodenya. Oleh karena itu, sebagai bagian dari PGRI, Unifah menilai ujian nasional dapat menjadi standardisasi dari dari tiap tingkatan sekolah di seluruh Indonesia.
"Standardisasi itu tetap diperlukan untuk melihat daerah yang dapat nilanya 10. Jadi bagaimana pun di negara mana pun perlu ada standardisasi. Itu diperlukan untuk memastikan posisi SDM (sumber daya manusia)," jelas Unifah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Aturan Harus Lengkap
Unifah berharap, kebijakan ketidakhadiran ujian nasional ke depan dapat dipertegas dengan aturan lain seperti bagaimana pemerintah dapat membuat standardisasi di sekolah-sekolah di masa mendatang.
"Policy-nya adalah harus untuk menentukan standardisasi di sekolah-sekolah, sekolah juga adakan tes itu, jadi harus ada tindak lanjut untuk perbaikan pendidikan itu," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, akan menghapus ujian nasional (UN) pada 2021.
Advertisement