262 Saham Anjlok, IHSG Ditutup Melemah ke 6.233,45

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Jan 2020, 16:13 WIB
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. IHSG dibuka menguat tetapi di tengah perdagangan mengalami tekanan.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (22/1/2020), IHSG ditutup turun tipis 4,7 poin atau 0,8 persen ke posisi 6.233,45. Sementara itu, indeks saham LQ45 melemah 0,18 persen ke posisi 1.020,83.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.265,51 dan terendah 6.223,19.

Sebanyak 262 saham anjlok sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 141 saham menguat dan 143 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 479.843 kali dengan volume perdagangan 8,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,6 triliun.

Investor asing beli saham mencapai Rp 374,7 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.645.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya ada empat sektor yang menguat yaitu aneka keuangan, perkebunan, perdagangan dan barang konsumsi.

Sektor yang melemah dipimpin oleh sektor pertambangan yang anjlok 1,72 persen. Kemudian sektor infrastruktur yang turun 0,82 persen dan sektor konstruksi turun 0,69 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah diantaranya LMAS yang turun 32,74 persen ke Rp 113 per lembar saham, GMFI melemah 27,85 persen ke Rp 114 per lembar saham dan DYAN turun 25,77 persen ke Rp 72 per lembar saham.

Sedangkan saham-saham yang menguat antara lain DMND yang naik 49,73 persen ke Rp 1.370 per saham, AMIN menguat 25 persen ke Rp 360 per saham dan LTLS naik 23 persen ke Rp 615 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pembukaan Hari Ini

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan Rabu pekan ini. Investor asing beli saham Rp 14 miliar di pasar regular, dan posisi rupiah di angka 13.685 per Dolar AS.

Pada prapembukaan perdagangan, Selasa (21/1/2020), IHSG menguat 3,42 poin atau 0,05 persen ke level 6.241,57. Namun pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih menguat dengan naik 10,41 poin atau 0,17 persen ke level 6.248.

Indeks saham LQ45 juga naik 0,16 persen ke posisi 1.024,83. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona hijau.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.253,63 dan terendah di 6.240,79.

Sebanyak 123 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 58 saham melemah dan 117 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 21.554 kali dengan volume perdagangan 255 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 223 miliar.

Investor asing beli saham Rp 14 miliar di pasar regular, dan posisi rupiah di angka 13.685 per Dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk hanya dua sektor yang berada di zona merah yaitu sektor pertambangan yang turun 0,10 persen dan sektor infrastruktur yang melemah 0,25 persen

Sedangkan sektor yang menguat dipimpin sektor keuangan yang naik 0,43 persen. Kemudian diikuti sektor perkebunan menguat 0,39 persen dan sektor perdagangan melonjak 0,30 persen.

 


Saham-saham Pendorong

Ilustrasi IHSG

Saham-saham yang menguat sehingga mengangkat IHSG diantaranya DMND yang turun 49,73 persen ke Rp 1.370 per lembar saham, INDR menguat 22 persen ke Rp 2.440 per lembar saham dan AMAR melemah 20,54 persen ke Rp 675 per lembar saham.

Sementara saham-saham yang melemah antara lain AKSI turun 11,29 persen menjadi Rp 550 per lembar saham, KAYU melemah 9,89 persen menjadi Rp 82 per lembar saham dan FISH tertekan 9,54 persen menjadi Rp 2.750 per lembar saham.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya