Liputan6.com, Jakarta - China meningkatkan tekanan terhadap Indonesia terkait hak menggunakan jalur laut yang diperebutkan dan menantang Indonesia yang lebih lemah militernya itu untuk mempertimbangkan opsi-opsi mulai dari dialog baik-baik hingga protes keras.
Indonesia mencatat hingga 63 kapal China yang “masuk tanpa izin” di 30 lokasi yang termasuk zona ekonomi eksklusifnya bulan Desember lalu, sebut East Asia Forum dalam laporan 15 Januari lalu, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (22/1/2020).
Advertisement
Serangkaian kejadian serupa menyusul pada awal Januari. Kapal-kapal penjaga pantai China mengawal kapal-kapal negara itu, sebut berbagai media di Jakarta.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Khawatir Akan Masalah Baru
Meskipun bukan yang pertama di antara kedua negara Asia tersebut, eskalasi di dekat Natuna menimbulkan kekhawatiran mengenai masalah baru di daerah yang biasanya tenang di kawasan Laut China Selatan yang disengketakan.
Stephen Nagy, profesor bidang politik dan kajian internasional di International Christian University di Tokyo berpendapat, pihak Indonesia tampaknya merasa China menjadi pelaku yang semakin bermasalah dalam hal keamanan.
China mungkin berharap Indonesia akan melakukan tawar menawar terkait jalur laut di dekat 272 pulau kecil di Natuna yang terletak di barat laut Kalimantan, kemungkinan dengan imbalan bantuan ekonomi, kata para pakar Asia.
Advertisement