Manchester - Tanda pagar #sackwoodward atau pecat Ed Woodward menggema di media sosial pada Senin (20/1/2020) setelah Manchester United (MU) menyerah 0-2 dari Liverpool di Premier League. Tagar tersebut makin kencang setelah munculnya video wawancara Patrice Evra.
Patrice Evra merupakan legenda MU. Pemain berposisi bek kiri tersebut pernah menjadi kapten tim. Ia juga sukses membantu mengantar Manchester United meraih lima gelar Premier League dan satu trofi Liga Champions selama kariernya di Old Trafford.
Advertisement
Dalam video yang diunggah salah satu akun fanbase Manchester United itu, Evra bercerita tentang kisah pahitnya dengan CEO MU, Ed Woodward. Seperti dilansir Give Me Sport, Rabu (22/1/2020), kisah itu terjadi sebelum Evra meninggalkan Manchester United musim panas 2014.
Di video tersebut Evra sedang menjalani wawancara dengan Soccer AM pada tahun lalu. Saat itu, Patrice Evra mengungkapkan kekesalannya tentang Ed Woodward.
Evra yang meninggalkan Manchester United pada musim panas 2014 sempat bersitegang dengan Ed Woodward. Pemain berpaspor Prancis itu kesal karena Ed Woodward tidak menepati janjinya.
Woodward sempat berniat mengaktifkan opsi perpanjangan kontrak Evra satu tahun lagi. Namun, sang pemain ngotot hengkang dan Woodward mengiyakan.
Namun, saat berlibur di Dubai, ia mendapat telepon dari sang agen yang memberi tahu kontrak Evra akan diperpanjang. Lantaran sudah berjanji terhadap sang istri akan meninggalkan Manchester United, Evra kesal dan menelepon Woodward sembari menggunakan kata-kata kasar.
Sikap sewenang-wenang Ed Woodward membuat Patrice Evra bulat meninggalkan Manchester United. Bahkan bujukan Ryan Giggs untuk bertahan tidak berhasil menggoyahkan tekadnya hengkang dari Old Trafford.
Cerita Patrice Evra tersebut membuat fans MU makin kencang menggaungkan tagar pecat Ed Woodward. Mereka menilai Ed Woodward tidak layak menduduki jabatannya lagi karena Setan Merah terus mengalami kemuduran, baik prestasi maupun sepak terjang di bursa transfer pemain.
Dosa Ed Woodward
Sikap sewenang-wenang Woodward juga terjadi saat pembelian pemain. Ia kerap gagal membeli pemain sesuai rekomendasi manajer dan malah membeli pemain yang bisa diterima pasar.
Imbasnya, performa Manchester United inkosisten dan kerap bergonta-ganti manajer. Gelombang kemarahan fans semakin memuncak setelah kekalahan 0-2 dari Liverpool di Anfield. Legenda klub, Gary Neville, sampai heran Setan Merah tertinggal 30 poin dari pemuncak klasemen, Liverpool.
"Jika Anda tidak kehilangan pekerjaan penurunan performa di lapangan, maka saya harus mengatakan ada sesuatu yang benar-benar salah," kata Gary Neville.
"Ada banyak bakat dalam tim eksekutif itu, tetapi apa yang perlu dilakukan klub untuk tahun berikutnya adalah menempatkan yang terbaik pada Direktur Olahraga. Mereka tidak melakukanya dan itu berantakan," imbuhnya.
Fans kemudian mengaungkan #SackEdWoodward dan menjadi trending dalam beberapa hari terakhir. Itu membuktikan berapa frustasinya fans Manchester United terkait performa buruk klub.
Sumber: Give Me Sports
Disadur dari Bola.com (Penulis Hanif Sri Yulianto, Editor Yus Mei Sawitri, Published 22/1/2020).
Advertisement