Ikuti Aturan Touring Internasional Supaya Perjalanan Tetap Asyik dan Selamat

Aturan touring internasional ini dikeluarkan oleh MSF (Motorcycle Safety Foundation) yang telah mengatur beberapa poin penting yang wajib ditaati para peserta touring

oleh Arief Aszhari diperbarui 23 Jan 2020, 06:06 WIB
Di sela kesibukannya sebagai aktris, Phia selalu mempunyai waktu untuk touring motor bersama teman-temannya. Ia pun sering membagikan momen touring motornya di akun media sosial pribadinya. (Liputan6.com/IG/@prisia)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi pecinta roda dua, touring atau melakukan perjalanan jauh bersama teman bahkan sendiri sekalipun menjadi hal yang wajib dilakukan. Namun, jangan sembarangan saat touring, karena ada standar yang harus dipatuhi agar selama di jalan tetap nyaman dan aman, selamat sampai tujuan.

Aturan touring internasional ini dikeluarkan oleh MSF (Motorcycle Safety Foundation) telah mengatur beberapa poin penting yang wajib ditaati para peserta touring.

Berikut, beberapa peraturan internasional yang wajib dipatuhi, seperti dilansir dari laman resmi Suzuki Indonesia:

1. Menentukan Checkpoint

Salah satu poin atau aturan penting yang wajib dilakukan oleh para peserta touring adalah penentuan checkpoint atau titik kumpul.

Hal ini untuk memastikan dan memantau para peserta berada dalam kondisi kesehatan yang fit. Checkpoint juga bisa menjadi titik istirahat sementara agar terhindar dari kelelahan dalam perjalanan.

Di tiap checkpoint ini nantinya panitia wajib mengecek kondisi kesehatan dan juga memastikan para peserta tidak mengalami kendala yang signifikan selama dalam perjalanan.

Setelah semua peserta dipastikan tidak mengalami kendala berarti, maka kegiatan touring bisa dilanjutkan ke titik checkpoint berikutnya hingga tempat tujuan

2. Supporting Team

Agar perjalanan touring bisa dilaksanakan dengan baik, dibutuhkan sekelompok tim yang mampu meng-cover para peserta.

Reliable Supporting Team salah satunya dibutuhkan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan para peserta touring. Biasanya akan bekerja sama dengan tim medis, guna memberikan pelayanan kesehatan yang memadai.

Divisi team lainnya yang diperlukan dan wajib ada adalah divisi pengawalan (Patwal), dan juga tim mekanik. Tim patwal memiliki tugas untuk memastikan jalan dilalui aman untuk dilewati peserta touring.

Tim patwal juga bisa harus berkoordinasi dengan aparat setempat agar keamanan dan kenyamanan peserta bisa diwujudkan. Salah satunya, agar tidak terjadi gesekan dengan pengguna jalan lainnya.

Sementara tim mekanik akan selalu siaga dan siap jika dibutuhkan ketika ada peserta yang mengalami kendala dengan kendaraanya.

Tim ini juga memiliki tugas menyediakan Towing Car atau kendaraan derek, untuk mengangkut kendaraan peserta yang mengalami masalah teknis. Termasuk juga, menyediakan kendaraan pengganti jika memang ada untuk peserta.


3. Menunjuk Officer yang Andal

Setiap agenda touring, dibutuhkan seseorang yang mampu mengatur segala keperluan dan kebutuhan acara touring.

Sebagai Touring Officer, orang tersebut harus orang yang memiliki banyak pengalaman dalam acara-acara touring sebelumnya.

Sehingga bisa mengambil tindakan yang tepat jika tiba-tiba ada kendala yang harus dihadapi.

Touring Officer ini juga berkewajiban merencanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan acara touring.

Oleh karena itu, tak hanya butuh pengalaman yang mumpuni, tetapi juga sudah mendapat pelatihan khusus tentang safety riding dan touring.

Officer juga bertanggung jawab pada seluruh perangkat panitia dan tim, mulai dari Sweeper hingga Road Captain.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya