Liputan6.com, Jakarta - Salah satu cara agar kabin mobil selalu segar dan harum adalah dengan menggunakan pengharum ruangan. Menariknya, jenis dan pilihan pewangi kabin mobil pun beragam.
Tapi sayangnya, jika tidak teliti saat memilih, menurut laman Auto2000, pengharum kabin mobil itu justru akan merusak interior mobil. Kerusakan itu bisa dipicu oleh noda pengharum tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Auto2000, berikut risiko dari masing-masing jenis pengharum kabin mobil:
Spray
Ada parfum mobil yang menggunakan bahan spray. Cara pakainya disemprotkan ke bagian interior, termasuk bagianbawah dan sudut-sudut kabin.
Pengharum kabin jenis ini paling aman dipakai karena tidak meninggalkan bekas noda dan daya tahannya cukup lama.
Cair
Parfum mobil ada yang berbentuk cair, cara pakainya ditempel atau dijepit pada kisi-kisi AC. Pengharum tipe ini cenderung lebih aman, karena cairan yang dikemas dalam botol memakai tutup cukup rapat.
Tetapi jangan sampai tutup tersebut terbuka atau botol pecah. Jika cairan pengharum tumpah, bisa-bisa meninggalkan noda yang membandel.
Gel
Jenis gel atau silikon paling sering ditemui. Pengharum jenis ini punya daya tahan wangi paling lama. Hanya saja, bahan gel berpotensi membuat interior mobil bernoda kekuning-kuningan.
Noda itu akan muncul jika pengharum ruangan dipakai untuk jangka waktu yang lama dan terkena panas matahari langsung. Misalnya, saat diletakkan di atas dasbor.
Gel parfum bisa saja menempel pada dasbor dan meninggalkan noda yang susah dihilangkan. Terlebih jika dasbor mobil memakai bahan kulit.
Advertisement