Toko Jahit di Spanyol Kenakan Rp227 Ribu pada Tamu yang Hanya Mencoba Pakaian

Sang pemilik toko jahit mengaku pengalaman dikecewakan calon pembeli menjadi alasannya mengenakan biaya kepada tamu yang hanya ingin mencoba pakaian.

oleh Komarudin diperbarui 24 Jan 2020, 03:05 WIB
Ilustrasi setelan jas. Sumber foto: unsplash/Gez Xavier Mansfield.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah toko jahit di Bilbao, Spanyol memantik perdebatan sengit di dunia maya setelah dilaporkan meminta bayaran sebesar 15 Euro atau Rp227 ribu kepada mereka yang mencoba pakaiannya.

Camino Azula Pascual, salah satu pemilik toko, Pascual Bilbao di pusat kota Bilbao yang membuat jas dan tuksedo seragam pria selama 40 tahun.

Dilaporkan Oddity Central, ia tak lagi membutuhkan pita pengukur lagi. Setelah seseorang berjalan melewati pintu, dia sudah tahu ukurannya. Keterampilan itu sudah terasah selama empat dekade.

Ia juga menolak orang-orang yang tak ingin membeli hasil jahitannya. Itu sebabnya, mulai tahun ini, Pascual Bilbao menerapkan pajak 15 Euro untuk semua orang yang ingin mencoba pakaian di tokonya.

"Mereka meminta saran tentang gaya, model, aksesori, tapi giliran membeli, mereka pergi ke tempat lain," ujar Camino Pascual kepada surat kabar El Correo.

Ia menambahkan bahwa beberapa pelanggan bahkan lebih buruk lagi. Mereka menggunakan semua sarannya, tapi kemudian membeli jas yang lebih murah lewat online.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tindakan Keadilan

ilustrasi jas pria/Photo by Hunters Race on Unsplash

Biasanya setiap janji konsultasi berlangsung selama dua jam. Namun, ia tahu bahwa tidak ada yang bisa menjamin pihaknya melakukan penjualan.

"Tapi dengan cara ini, setidaknya kita tahu bahwa orang-orang yang datang benar-benar termotivasi untuk membeli apa yang kami tawarkan," kata toko pemilik menambahkan.

Setelan di Pascual Bilbao dapat berkisar antara 800 dan 1.500 Euro atau Rp22 juta, sehingga kedua saudara kandung itu yakin bahwa siapa pun yang benar-benar ingin membeli salah satu kreasi mereka tak akan dikenakan pajak 15 Euro. 

Selain itu, untuk orang-orang yang akhirnya membeli pakaian di tokonya, pajak dipotong dari pembelian mereka. Pembeli hanya membayar untuk pakaian atau aksesori saja.

"Kami ingin memberi tahu orang-orang bahwa jika kami meminta uang itu di sini. Itu karena layanan yang kami tawarkan memiliki kualitas tertinggi," kata Camino Azula Pascual.

Baginya, pajak 15 Euro sebagai bentuk dari tindakan keadilan. Menurut Camino, perdagangan jalanan menempatkan semua sumber daya dan profesionalismenya untuk melayani klien. Profesionalisme itu layak untuk diakui.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya