Liputan6.com, Jakarta - Berita pertama yang menarik perhatian datang dari para ilmuan yang berhasil menemukan kawah tertua di Bumi yang merupakan bekas hantaman asteroid sekitar 2,2 miliar tahun lalu. Dampak dari hantaman asteroid itu meninggalkan kawah besar selebar 43 mil di tempat yang sekarang disebut Australia Barat. Hal itu merupakan situs tertua yang diketahui di dunia, yang mungkin juga telah mengubah iklim Bumi.
Berita selanjutnya datang dari babak baru kehidupan Pangeran Harry.
Advertisement
Pangeran Harry telah tiba di Kanada. Sejak itu, dia telah siap untuk menjalani kehidupan baru yang jauh dari tugas kerajaan. Pangeran Harry mendarat di Pulau Vancouver pada hari Selasa pagi untuk bertemu kembali dengan istrinya, Meghan Markle, dan putra mereka, Archie
Tak kalah jadi sorotan, seorang anggota parlemen Iran menawarkan hadiah US$ 3 juta atau sekitar Rp 40 miliar pada Selasa 21 Januari 2020 kepada "siapa saja yang membunuh" Presiden AS Donald Trump, untuk membalas pembunuhan jenderal besar Qasem Soleimani.
Berikut 3 artikel populer kanal Global Liputan6.com edisi Kamis 23 Januari 2020:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Kawah Tertua Bekas Hantaman Asteroid 2,2 Miliar Tahun Lalu Ditemukan di Australia
Para ilmuwan menemukan kawah tertua di Bumi yang merupakan bekas hantaman asteroid sekitar 2,2 miliar tahun lalu. Dampak dari hantaman asteroid itu meninggalkan kawah besar selebar 43 mil di tempat yang sekarang disebut Australia Barat.
Hal itu merupakan situs tertua yang diketahui di dunia, yang mungkin juga telah mengubah iklim Bumi.
Advertisement
2. Babak Baru Kehidupan Pangeran Harry di Kanada
Pangeran Harry telah tiba di Kanada. Sejak itu, dia telah siap untuk menjalani kehidupan baru yang jauh dari tugas kerajaan.
Pangeran Harry mendarat di Pulau Vancouver pada hari Selasa pagi untuk bertemu kembali dengan istrinya, Meghan Markle, dan putra mereka, Archie, yang saat ini berusia delapan bulan. Demikian seperti dikutip dari BBC, Selasa (21/1/2020).
3. Anggota Parlemen Iran Tawarkan Rp 40 Miliar untuk Bunuh Donald Trump
Seorang anggota parlemen Iran menawarkan hadiah US$ 3 juta atau sekitar Rp 40 miliar pada Selasa 21 Januari 2020 kepada "siapa saja yang membunuh" Presiden AS Donald Trump, untuk membalas pembunuhan jenderal besar Qasem Soleimani.
Duta Besar Perlucutan Senjata Amerika Robert Wood menolak hadiah itu dan menyebutnya sebagai hal "konyol", mengatakan kepada wartawan di Jenewa bahwa itu menunjukkan "dasar-dasar teroris" dari pendirian Iran.
Reporter: Deslita Krissanta Sibuea
Advertisement