IHSG Dibuka Menguat, Rupiah di angka 13.624 per Dolar AS

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.248,21 dan terendah di 6.236,64.

oleh Arthur Gideon diperbarui 23 Jan 2020, 09:15 WIB
Pejalan kaki terlihat di layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan Kamis pekan ini. Sebanyak 109 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau.

Pada prapembukaan perdagangan, Kamis (23/1/2020), IHSG menguat 10,54 poin atau 0,17 persen ke level 6.243,99. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih menguat dengan naik 10,44 poin atau 0,18 persen ke level 6.243,67.

Indeks saham LQ45 juga naik 0,24 persen ke posisi 1.023,27. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona hijau.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.248,21 dan terendah di 6.236,64.

Sebanyak 109 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 69 saham melemah dan 114 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 16.322 kali dengan volume perdagangan 205 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 191,8 miliar.

Investor asing beli saham Rp 19 miliar di pasar regular, dan posisi rupiah di angka 13.624 per Dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk hanya dua sektor yang berada di zona merah yaitu sektor pertambangan yang turun 0,64 persen dan sektor infrastruktur yang melemah 0,19 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mengangkat IHSG diantaranya PORT yang melonjak 25 persen ke Rp 625 per lembar saham, DMND menguat 18,61 persen ke Rp 1.635 per lembar saham dan PTIS melemah 10 persen ke Rp 110 per lembar saham.

Sementara saham-saham yang melemah antara lain MTSM turun 23,31 persen menjadi Rp 181 per lembar saham, PADI melemah 13,33 persen menjadi Rp 65 per lembar saham dan ASBI tertekan 7,83 persen menjadi Rp 212 per lembar saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Penutupan Kemarin

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada Penutupan kemarin, IHSG berada di zona merah. IHSG dibuka menguat tetapi di tengah perdagangan mengalami tekanan.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (22/1/2020), IHSG ditutup turun tipis 4,7 poin atau 0,8 persen ke posisi 6.233,45. Sementara itu, indeks saham LQ45 melemah 0,18 persen ke posisi 1.020,83.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.265,51 dan terendah 6.223,19.

Sebanyak 262 saham anjlok sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 141 saham menguat dan 143 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 479.843 kali dengan volume perdagangan 8,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,6 triliun. 

Investor asing beli saham mencapai Rp 374,7 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.645.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya ada empat sektor yang menguat yaitu aneka keuangan, perkebunan, perdagangan dan barang konsumsi.

Sektor yang melemah dipimpin oleh sektor pertambangan yang anjlok 1,72 persen. Kemudian sektor infrastruktur yang turun 0,82 persen dan sektor konstruksi turun 0,69 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah diantaranya LMAS yang turun 32,74 persen ke Rp 113 per lembar saham, GMFI melemah 27,85 persen ke Rp 114 per lembar saham dan DYAN turun 25,77 persen ke Rp 72 per lembar saham.

Sedangkan saham-saham yang menguat antara lain DMND yang naik 49,73 persen ke Rp 1.370 per saham, AMIN menguat 25 persen ke Rp 360 per saham dan LTLS naik 23 persen ke Rp 615 per saham.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya