Liputan6.com, Tuban - Menyambut tahun baru Imlek, Kelenteng Kwan Sing Bio di Tuban, Jawa Timur, berbenah dan mempercantik diri. Kelenteng terbesar di Asia Tenggara yang berlokasi di Jalan Martadinata 1, Karangsari, Tuban Kota, itu memang sejak lama menjadi salah satu destinasi wisata bagi banyak orang.
Kelenteng Kwan Sing Bio memiliki luas area mencapai 4 hektare, dibangun pada abad ke-18. Bangunan kelenteng ini menjadi menarik karena dibangun menghadap ke lautan lepas.
Advertisement
Tiap tahun Kelenteng Kwan Sing Bio menggelar upacara-upacara yang dihadiri peziarah penganut Buddha dan Tao, baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satu upacaranya adalah melepaskan kura-kura ke lautan lepas sebagai simbol mengharap rezeki dan panjang umur.
Menjelang tahun baru Imlek 2571, Minggu 25 Januari 2020, para pengurus kelenteng tampak sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. Mulai dari mengganti lampion yang telah usang, pengecatan kembali, hingga aktivitas bersih-bersih altar.
Ketua Umum Kelenteng Kwan Sing Bio, Gunawan Putra Wirawan kepada Liputan6.com, Kamis (23/1/2020) mengatakan, serangkaian ritual menjelang tahun tikus logam diawali dengan memandikan patung Kwan Sing Tee Koen, dan beberapa patung dewa yang lain.
"Ini rutin kami lakukan setiap saat menjelang Imlek," katanya.
Gunawan menyampaikan, saat hari H Imlek akan digelar ritual doa bersama dengan semua pengurus kelenteng yang dimulai pukul 00.00 WIB tengah malam.
"Biasanya kalau umat doa di rumah masing-masing, hanya pengurus saja saat pergantian tahun," katanya.
Di tahun tikus logam, Gunawan berharap bangsa Indonesia semakin damai, sejahtera, dan makmur, serta aman, apalagi mendekati pesta demokrasi Pilkada 2020 yang juga bakal digelar di Kabupaten Tuban
"Shio tikus dan kuda yang Jiong, biasanya membuang sialnya dengan memperbanyak berdoa dan melepaskan hewan ke alam bebas, seperti burung dan lainnya," katanya menambahkan.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement