Kedubes AS Resmikan Restorasi Warisan Sejarah Gedung Sjahrir

Kedutaan Besar AS bersama Gubernur DKI Jakarta dan Wamenlu meresmikan restorasi gedung warisan sejarah (heritage building).

oleh Tommy K. Rony diperbarui 23 Jan 2020, 12:23 WIB
Restorasi gedung ini diresmikan Dubes AS bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar. (Foto: Liputan6.com/Tommy Kurnia)

Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) meresmikan restorasi heritage building atau gedung warisan sejarah, tempat Sutan Sjahrir dan timnya bersiap untuk Konferensi Meja Bundar (1949). Bangunan ini berada di kompleks kedutaan di Jakarta Pusat.

Heritage Building itu awalnya berdiri sebagai villa mewah untuk kalangan elit di awal abad ke-19 dan pernah menjadi konsulat Jerman pada 1926-1942. Kemudian gedung ini menjadi kantor dan kediaman bagi delegasi Indonesia yang dipimpin Perdana Menteri Sjahrir. 

"Lebih dari 70 tahun lalu kelompok delegasi yang dipilih Presiden Soekarno bekerja di Heritage Building untuk menyiapkan Konferensi Meja Bundar yang bersejarah," ucap Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph Donovan Jr., Kamis (23/1/2020).

Restorasi gedung ini diresmikan Dubes AS bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar. Alunan musik keroncong tempo dulu turut meramaikan acara.

Pada tahun 1949, gedung ini juga pernah menjadi lokasi perayaan kemerdekaan Indonesia. Ribuan warga datang untuk sekaligus mendukung Sjahrir yang berkantor di sana. Pengunjung yang sangat ramai membuat Menteri Kehakiman Susanto Tirtoprodjo kesulitan masuk untuk memberikan pidato.

Konferensi Meja Bundar menghasilkan pengakuan kedaulatan RI pada 27 Desember 1949. Ratu Juliana dari Belanda menandatangani keputusan tersebut di Istana Dam, Amsterdam.

Heritage Building ini beralih menjadi Kantor Perwakilan AS pada 1952. Namun, AS juga membeli tanah di sebelah gedung itu yang kemudian dibangun menjadi gedung Kedubes AS.

Setelah kembali direstorasi, Heritage Building ini dibuat lebih tahan gempa sesuai standar AS dan Indonesia. Berbagai ornamen asli gedung seperti marmer, bingkai jendela, dan tonggak besi juga tetap digunakan. 

"Heritage Building ini menyimbolkan keteguhan dan keandalan dari kemitraan antara AS dan Indonesia," ujar Donovan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Anies Ingin Anak Sekolah Bisa Tur 

Peresmian restorasi gedung warisan sejarah di kompleks kedutaan di Jakarta Pusat pada Kamis, 23 Januari 2020. (Foto: Liputan6.com/Tommy Kurnia)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan apresiasi terhadap usaha Kedubes AS untuk merestorasi gedung bersejarah ini. Ia berharap gedung ini bisa dinikmati para pelajar.

"Ini bagian dari sebuah kawasan monumen nasional yang memiliki sejarah yang amat penting bagi indonesia," ujar Anies. "Kami harap ini akan menjadi tempat masyarakat secara terbatas tentunya bisa menikmati, terutama para pelajar," lanjutnya.

Dubes AS mengatakan bahwa terkait tur pelajar itu masih dalam pembahasan. Sementara Anies menyampaikan bahwa tur pelajar perlu mempertimbangkan isu keamanan Kedubes AS yang notabene sangatlah ketat.

Menurut pantauan Liputan6.com, isi gedung ini memang pas bagi anak sekolah karena menampilkan banyak display berisi informasi menjelang kemerdekaan. Selain itu, isi gedung masih konvensional dan tak memiliki banyak ruangan.

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Mahendra Siregar mengatakan bahwa Heritage Building memberikan nilai tambah positif bagi Kedubes AS di Indonesia. Fasilitas Diplomatik Kemlu juga membantu dalam proses restorasi.

"Sekarang bukan saja memiliki salah satu gedung kedutaan termegah di antara gedung kedutaan Amerika seluruh dunia, tapi dilengkapi bagian yang memiliki nilai tinggi baik dari segi heritage maupun nilai sejarahnya dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia," jelas Wamenlu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya