Liputan6.com, Salamanca - Unionistas of Salamanca memang bukan lawan sepadan bagi raksasa La Liga, Real Madrid. Namun perjuangan mereka dalam menghadapi raksasa La Liga tersebut pantas diacungi jempol.
Perjalanan Unionistas of Salamanca di ajang Copa del Rey 2019/2020 berakhir di babak 32 besar. Langkah Unionistas terhenti setelah kalah 1-3 dari Real Madrid, Kamis dini hari WIB (23/1/2020).
Advertisement
Gareth Bale mengawali keunggulan Real Madrid lewat golnya pada menit ke-18. Tuan rumah sempat menyamakan kedudukan pada menit ke-57 lewat Alvaro Romero. Sayang, bunuh diri Juan Fransisco Gongora Mateo menit 62 dan gol Brahim Diaz di masa injury time kembali membawa Madrid unggul.
Sejak awal sudah banyak yang menduga Real Madrid bakal memenangkan laga ini. Namun duel beda kelas itu tetap menyita perhatian, khususnya para pecinta sepak bola Spanyol. Kerendahan hati tuan rumah membuat banyak pihak menaruh hati kepada klub berlogo kepala banteng tersebut.
Seperti diketahui Unionistas of Salamanca hanyalah tim kecil yang berlaga di Segunda B-Group 2 Liga Spanyol. Klub yang juga dikenal dengan nama Unionistas CF itu juga berasal dari kota kecil. Selama ini, Salamanca justru lebih dikenal sebagai daerah wisata dan cagar budaya yang diakui UNESCO.
Salamanca juga populer sebagai kota pelajar. Lokasi dari kampus tertua di Spanyol, yakni University of Salamanca yang dibangun pada tahun 1218 yang juga merupakan kampus tertua ketiga di Eropa.
Unionistas CF sendiri merupakan reinkarnasi dari Unión Deportiva Salamanca. Tim ini berdiri pada 1923 lalu dililit utang hingga mencapai 23 juta euro sebelum akhirnya hancur lebur pada 2013 lalu.
Unionistas of Salamanca dibangun oleh suporter secara gotong royong. Dalam membiayai tim ini, mereka patungan. Pelatih yang pernah membawa timnas Spanyol menjadi juara dunia, Vicente del Bosque sampai saat ini juga masih tercatat sebagai salah satu satu anggota yang ikut urunan.
Saksikan juga video menarik di bawah ini:
Tolak Rumah Judi dan Situs Porno
Pertemuan Real Madrid sebenarnya tidak hanya mendongkrak popularitas Unionistas CF. Kehadiran Los Blancos juga diiringi dengan berbagai tawaran menggiurkan dari berbagai sponsor. Hanya saja, Unionistas of Salamanca ternyata tidak mata duitan. Harga diri klub lebih penting bagi mereka.
Seperti dilansir cuatro.com, Unionistas CF sangat selektif dalam menjalin kerjasama dengan pihak ketiga. Pasukan Roberto Aguirre menolak tawaran yang diajukan oleh rumah judi dan situs porno.
Selain itu, Unionistas CF sebenarnya juga punya opsi bermain di stadion yang lebih besar. Namun mereka menolak dan memutuskan untuk menggelar laga di markas sendiri, Pistas del Helmantico. Meski hanya berkapastias 4000 penonton, Unionistas CF tetap bangga menjamu Madrid di sana.
Advertisement
Real Madrid Gunakan Toilet Wanita
Sementara itu, menjamu Real Madrid bukanlah perkara mudah bagi tim sekecil Unionistas CF. Mereka harus menyiapkan sejumlah fasilitas di dalam stadion demi menjaga kenyamanan tim tamu.
Hanya saja, ruangan yang memang terbatas memaksa mereka untuk melakukan improvisasi. Salah satunya dengan menjadikan toilet wanita sebagai ruang ganti bagi para pemain-pemain Los Blancos.
Unionistas of Salamanca telah berhasil menggelar pertandingan melawan Real Madrid. Meski akhirnya kalah, tim berlogo kepala banteng itu tetap membanggakan dengan segala kesederhanannya.