6 Kawasan Pecinan di Nusantara untuk Lebih Semarak Rayakan Imlek

Kawasan Pecinan menjadi pusat kemeriahan Tahun Baru Imlek. Yuk, coba datang ke sana.

oleh Komarudin diperbarui 25 Jan 2020, 07:03 WIB
Petak Sembilan. (dok. Pesona Indonesia @pesona.travel/Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Jakarta - Kampung Cina atau Pecinan merupakan sebuah daerah yang dihuni oleh mayoritas masyarakat Tionghoa. Seiring berkembangnya zaman, mulai banyak Pecinan yang dikembangkan menjadi destinasi wisata.

Tahun Baru Imlek yang sebentar lagi akan tiba menjadi momen yang tepat untuk bisa berkunjung ke beberapa lokasi Pecinan di Nusantara. Selain dapat wisata sejarah, Anda pun bisa melihat pernak-pernik aksesori berwarna merah yang menghiasi setiap sudut bangunan.

Sebenarnya di mana saja lokasi Pecinan yang ada di Nusantara? Yuk simak uraian berikut ini berdasarkan lansiran dari berbagai sumber, Kamis, 23 Januari 2020.

1. Petak Sembilan, Jakarta Barat

Menjadi daerah Pecinan terbesar di Jakarta, perjalanan menuju Petak Sembilan bisa dimulai dengan menyusuri Asemka yang terletak tak jauh dari Stasiun Jakarta Kota dan kemudian dilanjut menuju Glodok.

Saat menjumpai Pantjoran Tea House, berarti Anda sudah berada dekat dengan Glodok. Dari sana suasana Pecinan sudah mulai terasa, apalagi jika Tahun Baru Imlek, Anda akan melihat dominasi warna merah di setiap sudutnya.

Petak Sembilan merupakan nama dari sebuh gang kecil yang ada di Glodok. Saat Tahun Baru Imlek, biasanya diselenggarakan perayaan Cap Go Meh yang meriah dan menjadi daya tarik bagi masyarakat.

Anda akan menemukan banyak penjual makanan, minuman, hingga perlengkapan Imlek. Selain itu, terdapat pula sebuah Vihara Dharma Bakti yang bisa digunakan masyarakat Tionghoa untuk beribadah.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


2. Chinatown, Bandung

Chinatown, Bandung. (dok. Instagram @chinatownbandung/https://www.instagram.com/p/BsFAI2ahu5N//Tri Ayu Lutfiani)

Salah satu wisata Pecinan yang satu ini hadirkan konsep yang cocok sebagai wisata selfie yang bisa memperindah feed Instagram Anda. Berlokasi di Jalan Kelenteng, Bandung, wisata ini dapat dikunjungi setiap hari dari pukul 10.00—21.00 WIB.

Chinatown menawarkan pengalaman berfoto dengan berbagai bangunan yang didesain sesuai dengan arsitektur Cina. Selain itu, pengunjung pun dapat merasakan kenikmatan kuliner tradisional khas Tiongkok dan Asia.

Selain itu, Anda pun dapat berbelanja berbagai aksesori lucu dari Chinatown. Untuk bisa menikmati semuanya, Anda hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp30 ribu sebagai tiket masuknya.

3. Kya-kya, Surabaya

Wisata Pecinan lainnya ialah Kya kya yang terletak di Surabaya. Jika diartikan, Kya kya dalam dialek Tionghoa memiliki arti jalan-jalan.  Tulisan Kya kya terpampang dengan jelas saat Anda memasuki area Pecinan yang satu ini. Kedatangan Anda pun akan disambut oleh naga pada gapura dan dua buah patung singa di kanan-kiri gapura.

Dilansir dari Pesona Indonesia, Kamis, 23 Januari 2020, Kya kya merupakan sebuah pasar malam yang dulu sering diadakan di kawasan Kembang Jepun. Kawasan Pecinan yang satu ini menghadirkan suasana kuno yang kental dengan budaya Tiongkok.

 Bagi Anda yang suka dengan seni bangunan kuno, kawasan ini bisa memberikan semua hal tersebut. Di sepanjang jalan yang panjangnya mencapai 700 meter ini Anda diajak seperti kembali ke masa lalu.

Di sana Anda bisa melihat bangunan-bangunan kuno dengan arsitektur Tiongkok, seperti tempat beribadah dengan ornamen-ornamennya, rumah-rumah kuno yang berjajar rapi dengan nuansa klasik yang tetap terjaga hingga saat ini.

4. Pecinan Jamthang Singkawang, Kalimantan Barat

Jika Anda berada dekat dengan Pecinan Jamthang Singkawang, sangat disarankan untuk mampir dan menikmati sajian pertunjukkan yang selalu diselenggarakan dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek.

Pecinan Jamthang Singkawang disebut-sebut sebagai wilayah Pecinan terbesar yang ada di Indonesia. Di sana, Anda bisa melihat budaya, arsitektur, dan dekorasi khas Tionghoa yang berakulturasi dengan budaya suku Dayak.

Juga, saat perayaan Imlek yang sebentar lagi akan tiba, Pecinan Singkawang akan mengadakan banyak parade dan pertunjukkan. Hal tersebutlah yang menjadikan Pecinan Singkawang menjadi wilayah yang sering dikunjungi oleh masyarakat.


5. Pasar Semawis, Semarang

Pasar Semawis. (dok. Instagram @semawissmg/https://www.instagram.com/p/Bre2QfABopQ//Tri Ayu Lutfiani)

Pasar Semawis merupakan salah satu kawasan Pecinan yang menyuguhkan pengalaman berwisata kuliner malam di Semarang. Terletak di Jalan Gang Warung, Kauman, Semarang Tengah, wisata ini selalu dipadati oleh pengunjung yang ingin mencicipi sajian kuliner memanjakan lidah.

Saat memasuki area pasar, Anda akan menemukan deretan tenda yang menjajakan kuliner khas Semarang, Tiongkok, hingga Nusantara. Beberapa makanan yang bisa ditemui di sana yaitu nasi pindang, nasi gudeg, soto sapi, nasi ayam, sate, nasi goreng babat, babat gongso, dan nasi pela.

Karena berada di wisata Pecinan, bagi masyarakat Muslim sebaiknya bertanya terlebih dahulu mengenai halal atau tidaknya makanan yang dijual. Pasar Semawis ini buka dari Jumat hingga Minggu pada pukul 18.00—23.00 WIB.

6.  Pecinan Senggarang Kecil, Riau

Jika di daerah lainnya Pecinan identik dengan rumah-rumah permanen terbuat dari batu bata dengan arsitektur untuk pintu, jendela, dan atapnya khas bergaya Tionghoa. Berbeda dengan Pecinan di Senggarang Kecil, Tanjung Pinang.

Karena lokasi Pecinan berada di pesisir, kawasan ini memiliki rumah-rumah panggung yang dibangun di pinggir pantai. Sebagian berupa rumah kayu dan ada pula yang permanen dengan bentuk tetap rumah panggung.

Dilansir dari Pesona Indonesia, ada beberapa tempat yang bisa dikunjungi, seperti Vihara Akar yang dibangun di reruntuhan rumah Kapitan Tan Ngueng Ga, Kapitan  Cina pertama di Senggarang. Di sebut sebagai vihara akar sebab terdapat akar pohon beringin yang tumbuh dan menutupi sisi-sisi tembok.  (Tri Ayu Lutfiani)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya