Nyawa Baru AC Milan, Ibracadabra Karunia Buat San Siro

Fabio Capello menilai kedatangan Ibrahimovic ini akan membuat AC Milan semakin kuat. Sejak ada Ibra, Pioli meninggalkan sistem permainan 4-3-3 dan kembali ke dasar dengan 4-4-2.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 23 Jan 2020, 17:15 WIB
ddd

Liputan6.com, Milan - Cukup lama timbul tenggelam, AC Milan kini mulai nampak di permukaan. I Rossoneri kembali menyeruak ke dalam persaingan sengit klub-klub Serie A.

AC Milan kini nangkring di urutan 8 dengan raihan 28 poin. Ini berkat rentetan tren positif yang diraih klub. Skuat asuhan Stefano Pioli ini sudah mengoleksi 2 kemenangan dansekali hasil imbang dalam tiga pertandingan terakhirnya.

Wajah AC Milan memang kini sedikit berubah. Selain kekompakan tim, ada satu catatan menarik yang jadi penyebab performa pemainnya mulai meningkat.

Banyak yang menyebut suasana pasukan hitam merah berubah berkat sihir bintang baru Zlatan Ibrahimovic. Keberadaan pria Swedia ini menjadi berkah bagi Milan. Ibracadabra mampumengubah muka dan mentalitas timnya.

Pelatih AC Milan era 90-an, Fabio Capello, mengakui kedatangan Ibrahimovic ini akan membuat Rossoneri semakin kuat. "Kembalinya Zlatan (Ibrahimovic) ke Milan adalah positif. Dia bisa berkontribusi dalam dua hal, yakni sebagai pemain itu sendiri dan motivator untuk mengangkat mental pemain AC Milan," ucap Capello.


Tampil Percaya Diri

Zlatan Ibrahimovic merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Cagliari. AC Milan unggul 2-0. (Dok. AC Milan)

Penilaian Capello memang sudah terbukti. Pemain berusia 38 tahun ini, sekarang jadi tumpuan serangan. Bahkan, saat ditahan imbang Sampdoria, Pioli sempat memarahi pemainnya, karenatidak memberi umpan pada Ibrahimovic.

Bukan itu, saja keberadaan Ibrahimovic di lapangan membuat para pemain AC Milan tampil percaya diri. Sempat tertinggal, Gianluigi Donnarumma dkk tetap tampil tenang dan memiliki semangat tarung yang hebat, hingga akhirnya sukses membalikan keadaan.

Saat bergabung kembali dengan Milan, Ibrahimovic mengatakan bahwa dia ingin membantu Milan bangkit. Ucapannya itu terbukti. Walau sudah tak bisa selalu mencetak gol seperti di masa mudanya, menilai dia sudah menjadi berkah bagi Rossoneri .


Manna dari Surga

Zlatan Ibrahimovic (kanan) saat bertemu pelatih AC Milan Stefano Pioli di markas AC Milan, Italia, Kamis (2/1/2020). Datang untuk kedua kalinya, eks Manchester United itu ingin menjadi pahlawan bagi AC Milan. (Claudio Furlan/LaPresse via AP)

Peningkatan kinerja terlihat jelas setelah Milan mendatangkan kembali Ibrahimovic. Sejak ada Ibra, Pioli meninggalkan sistem permainan 4-3-3 dan kembali ke dasar dengan 4-4-2.

Bahkan, Pioli tak sungkan-sungkan menyanjung Ibrahimovic. Menurut Pioli, dia ibarat 'manna dari surga'. Dia seperti karunia yang diberikan kepada Milan di saat mereka paling membutuhkannya.

"Ibrahimovic membuktikan bahwa dia bukan menyetujui maskot atau nama. Dia adalah manna dari surga," kata Pioli. "Dia adalah seseorang yang tidak mau kalah di sesi latihan rutin, selain di pertandingan."


Pemain Tercepat

Penyerang AC Milan, Zlatan Ibrahimovic berselebrasi dengan rekan-rekannya usai mencetak gol ke gawang Cagliari pada pertandingan Liga Serie A Italia di Sardegna Arena (11/1/2020). Ibrahimovic mencetak gol dimenit ke-64 dan merupakan gol perdananya di AC Milan musim ini. (Spada(/LaPresse via AP)

Ibrahimovic, yang pernah mencetak 56 gol dalam 85 penampilan untuk Milan antara 2010 dan 2012, kembali ke San Siro pada Desember 2019 kemarin. Veteran bomber Swedia ini, dikontrak hingga akhir musim 2019/20, dengan opsi perpanjangan satu musim.

Ibraimovic melakoni debutnya saat menjamu Sampdoria di Serie A pada 6 Januari 2020. Ibrahimovic baru dimainkan di pertengahan babak kedua, menjalani Krzysztof Piatek. Laga itu pun berkesudahan imbang 0-0.

Di laga berikutnya, AC Milan tandang ke markas Cagliari. Di laga ini Ibrahimovic pun akhirnya mencetak gol perdana sejak kembali ke San Siro. Berduet dengan Rafael Leao dalam rencana 4-4-2 pelatih Stefano Pioli, mereka masing-masing menyumbang satu gol dan membawa Milan menang 2-0.

Ibrahimovic kemudian dicadangkan saat Milan menggulung SPAL 3-0 di babak 16 besar Coppa Italia. Setelah itu, Milan menang dramatis 3-2 menjamu Udinese di Serie A meski Ibrahimovic tak mencetak gol. Di pertandingan itu, dia menjadi pemain tercepat yang meraih 150 kemenangan di Serie A di era tiga poin.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya