Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Stasiun Kereta Api Yingtan di Nanchang di Provinsi Jiangxi Tengah, China (22/1/2020). Penyemprotan dilakukan untuk mencegah virus corona menyebar ke kota lain. (AFP Photo/STR)
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke eskalator di Stasiun Kereta Api Yingtan di Nanchang di Provinsi Jiangxi Tengah, China (22/1/2020). China telah melarang kereta api dan pesawat terbang meninggalkan kota yang menjadi wabah virus corona pada 23 Januari 2020. (AFP Photo/STR)
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Stasiun Kereta Api Yingtan di Nanchang di Provinsi Jiangxi Tengah, China (22/1/2020). Larangan dilakukan untuk mencegah penyebaran virus mematikan tersebut ke wilayah lain maupun ke luar negeri. (AFP Photo/STR)
Petugas memeriksa suhu tubuh seorang penumpang di Stasiun Kereta Api Yingtan di Nanchang di Provinsi Jiangxi Tengah, China (22/1/2020). Sebanyak 17 orang meninggal akibat terinfeksi virus corona. (AFP Photo/STR)
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Stasiun Kereta Api Yingtan di Nanchang di Provinsi Jiangxi Tengah, China (22/1/2020). Selain menewaskan 17 orang, virus corona juga telah menginfeksi lebih dari 571 orang, termasuk di Taiwan, Jepang, Thailand, Korea Selatan, dan AS. (AFP Photo/STR)
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Stasiun Kereta Api Yingtan di Nanchang di Provinsi Jiangxi Tengah, China (22/1/2020). Pemerintah China pada Kamis (23/1/2020) telah menutup Kota Wuhan berpenduduk lebih dari 11 juta orang dan pusat penyebaran virus corona. (AFP Photo/STR)
Petugas memeriksa suhu tubuh seorang penumpang di Stasiun Kereta Api Yingtan di Nanchang di Provinsi Jiangxi Tengah, China (22/1/2020). Sebanyak 17 orang meninggal akibat terinfeksi virus corona. (AFP Photo/STR)