Bukan Terkena Virus Corona, Karyawan Huawei di Gedung BRI Sakit Tenggorokan

Ia menegaskan, laporan petugas kesehatan menunjukkan warga negara China tersebut hanya mengalami sakit tenggorokan.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 23 Jan 2020, 18:32 WIB
Orang-orang memakai masker saat menaiki eskalator di Bandara Internasional Hong Kong di Hong Kong, Selasa (21/1/2020). Masker terjual habis dan pemeriksaan suhu di bandara dan stasiun kereta api menjadi norma baru di China menyusul merebaknya wabah virus corona. (AP/Ng Han Guan)

Liputan6.com, Jakarta Adanya dugaan isu penyebaran virus Corona Wuhan di Gedung BRI membuat Menteri Kesehatan Terawan sidak langsung. Ia menegaskan, laporan petugas kesehatan menunjukkan warga negara China tersebut hanya mengalami sakit tenggorokan.

"Saya kesini sengaja, mengecek di lapangan, apa yang terjadi. Ternyata tidak terjadi apa-apa. Dipastikan hanya sakit tenggorokan biasa," kata Menkes di Jakarta, Kamis (23/1/2020).

Menurut Menkes, kehebohan yang terjadi di Gedung BRI bermula dari salah seorang karyawan Huawei yang mengeluhkan sakit demam. Ia diduga terjangkit virus corona. Karyawan itu pun dilarikan ke Rumah Sakit Siloam. Namun setelah pihak medis dan dinas kesehatan mengecek, tidak ada indikasi virus corona pada pasien tersebut.

"Kita pantau terus 24 jam. Dia (karyawan Huawei) sakit flu biasa. Sekarang rawat jalan. Dinkes juga memberikan informasi yang sama," katanya.

 

Simak video menarik berikut ini:


Cara antisipasi virus

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/11/2019). Rapat membahas polemik kenaikan iuran BPJS Kesehatan. (Liputan6.com/JohanTallo)

Menkes Terawan meminta kepada semua pihak untuk terus mengantisipasi masuknya virus Corona ke Indonesia. Ia mengungkapkan ada beberapa cara yang telah dilakukan pemerintah sejauh ini.

"Kita selalu detect dengan thermal scan di pintu Bandara, edukasi masyarakat untuk hidup sehat. (Seperti misalnya) Kalau batuk ditutup, pakai masker jangan sampai nularin temennya. Selebihnya, kita cek 24 jam, termasuk pelabuhan laut," ujarnya.

Menkes menambahkan, untuk meningkatkan kewaspadaan, Pemerintah akan melakukan beberapa langkah untuk mencegah virus corona menyebar, seperti mengecek riwayat perjalanan seseorang serta kontak fisik yang ia ingat.

"Kita berdoa sama-sama supaya penyakitnya tidak sampai masuk. Pemerintah akan selalu mengecek dan trust dengan petugas kesehatan," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya