Liputan6.com, Jakarta Pembalap motocross asal Jawa Tengah, Mevans Sanggramawijaya sedang melakukan proyek besar untuk menyalurkan hobinya sekaligus melihat peluang bisnis. Pembalap yang juga pengusaha ini sedang merampungkan sebuah sirkuit Motocross terpadu pertama di Indonesia yang terletak di Pemalang Selatan, Jawa Tengah.
Mevans Sanggramawijaya merupakan pemilik tim Motocross Onesixeight yang berlaga di beberapa kejuaraan motocross maupun supermoto. Aktivitasnya yang padat antara bisnis dan hobi tak membuat dirinya lupa untuk mewujudkan cita-cita bangun sirkuit terpadu.
Advertisement
Sirkuit terpadu di Pemalang Selatan ini dibangun dalam area seluas 5 hektar. Sirkuit sendiri menghabiskan area sekitar 1,5 hektar sedangkan sisanya akan dibuat untuk hotel, pom bensin dan workshop serta toko untuk menjual sparepart motocross.
Menurut Mevans, detail sirkuit dengan panjang 1,2 km sendiri merupakan buah pemikiran dirinya sendiri bersama Ferry Irawan selaku Manager dan Instruktur Onesixeight Motocross Team plus Kiswadi dan Doni Tata Pradita.
Sejak menikah dengan sang istri, Littarahma pada Juli 2019, tekad Mevans Sanggramawijaya untuk membangun sirkuit Motocross terpadu pertama di Indonesia pun makin matang. Dia kini bisa berbagi tugas dengan sang istri di perusahaan, sedangkan Mevans fokus di dunia motocross.
"Setelah berkeluarga memang ada perubahan sedikit dalam latihan. Dulu Senin sampai Sabtu, setelah bekerja, saya pasti berlatih dulu di sirkuit. Setelah menikah, sempat tidak berlatih dan saya langsung terlempar dari motor. Soalnya latihan fisik dan skill itu sangat perlu di motocross," ujarnya.
"Untuk sirkuit hampir selesai. Tinggal fasilitas lainnya dan saya targetkan pada 2021 bisa rampungkan. Saya nantinya juga akan mengembangkan wisata di sini."
Didukung Istri
Mevans sudah menggeluti balapan sejak kecil. Darah balap mengalir dari mendiang sang ayah yang juga kerap berkecimpung di dunia otomotif.
Selain balapan, Mevans juga hobi dengan sepak bola. Kini, di Desa Kuta Kecamatan Belik Pemalang, dia membuat sebuah akademi sepak bola bernama Kuta FC. Akademi ini berisi anak-anak berbakat usia 12 hingga 23 tahun. Nantinya, anak-anak di Kuta FC akan disalurkan ke klub-klub sepak bola.
Soal balapan di Motocross, Mevans mendapatkan dukungan penuh dari sang istri. Littarahma mengatakan hobi motocross merupakan sebuah penyaluran yang positif.
"Pastinya mendukung hobi suami karena ini positif. Meski mahal ini positif, daripada murah tapi negatif. Kalau setiap balapan, rasa khawatir tentu ada. Bukan berpikir aneh-aneh ya, tapi inginnya balapan cepat selesai saja," ujar Littarahma.
Advertisement
Ada Penjenjangan
Mevans berharap balap motocross di Indonesia bisa lebih maju. Dia berharap IMI dan Kemenpora bisa memikirkan penjenjangan untuk pembalap-pembalap motocross.
Saat ini tim onesixeight diperkuat tiga pembalap yaitu Doni Tata, Hilman Maksum dan Azim Zulfikar. Dia berharap pembalap muda bisa mendapatkan kepastian kemana setelah berkutat di kejurnas.
"Kalau pembalap road race kan tahu setelah ikut kejurnas terus bakal main di Asia, tapi pembalap motocross belum seperti itu. Saya berharap IMI bisa memikirkan bagaimana penjenjangan untuk pembalap muda. Paling tidak mereka bisa mendapatkan tim di MXGP misalnya," ujar Mevan.