Prabowo Ingin Terapkan Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta

Prabowo berpendapat, bila keamanan dan pertahanan dapat terjaga dengan baik, maka akan berdampak positif pada iklim investasi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 23 Jan 2020, 20:34 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memeriksa barisan pasukan kehormatan saat upacara penyambutan di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (24/10/2019). Prabowo disambut upacara militer sebelum serah-terima jabatan (sertijab) Menteri Pertahanan dari Ryamizard Ryacudu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menyinggung soal sistem pertahanan keamanan rakyat semesta atau (Hankamrata) saat menutup rapat pimpinan Kementerian Pertahanan, Polri, dan TNI tahun 2020.

Diketahui, Hankamrata adalah sebuah adalah doktrin militer di era orde baru yang paling fundamental demi menjaga pertahanan dan keamanan negara.

Menurut Prabowo, sistem Hankamrata harus dikembalikan. Tujuannya agar terbentuk kedaulatan negara yang semakin kuat di masa kini.

"Kita juga kembali akan menggunakan sistim pertahanan keamanan rakyat semesta. Sehingga, TNI sebagai komponen inti akan didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung," kata Prabowo saat jumpa pers di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (23/1/2020).

Prabowo berpendapat, bila keamanan dan pertahanan dapat terjaga dengan baik, maka akan berdampak positif pada iklim investasi. Investor dapat merasa aman untuk menanamkan modalnya.

"Negara yang kuat pertahanannya aman, terjadi iklim yang damai, iklim damai menjamin iklim ekonomi yang baik. Investasi, investor akan masuk, ini satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan," jelas Prabowo.

Terakhir, Prabowo menyampaikan bahwa Kemenhan bertanggung jawab penuh kepada presiden terkait kebijakan umum, misalnya doktrin, sistem, dan strategi pertahanan.

"Kemudian Panglima TNI bertanggungjawab atas penyiapan penggunaan kekuatan. Dan para Kepala Staf bertanggungjawab atas pembinaan kekuatan jajarannya," tegas Prabowo.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya