Infeksi Virus Corona Wuhan Sudah Sampai di Singapura

Singapura mengkonfirmasi kasus penyebaran wabah Virus Corona dari Wuhan, China.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 24 Jan 2020, 08:59 WIB
Ilustrasi bendera Singapura - Portrait (Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Singapura City- Seorang warga negara Tiongkok dinyatakan positif mengidap Virus Corona Wuhan di Singapura.

"Pria berusia 66 tahun yang merupakan seorang penduduk Wuhan, tiba di Singapura dengan sembilan rekan seperjalanannya pada hari Senin (20 Januari). Mereka tinggal di resor Rasa-Sentosa Shangri-La," kata Kementerian Kesehatan setempat dalam briefing pada Kamis malam (23 Januari), mengutip Straits Times, Jumat (24/1/2020).

Semua kamar di hotel tempat lelaki itu dan teman seperjalanannya tinggal telah dibersihkan dan disegel.

Seorang wanita berusia 53 tahun, juga berkebangsaan China tetapi tidak bepergian bersama kelompok itu, dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona dalam tes pendahuluan, yang sedang menunggu konfirmasi.

Selain itu, putra pria itu, 37, adalah juga diduga terinfeksi dan telah diamankan. Sementara delapan temannya yang bepergian telah meninggalkan Singapura.

Pihak Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan telah menghubungi pihak berwenang di negara tujuan mereka.

"Namun, tidak ada bukti bahwa virus telah menyebar ke siapa pun di sini," kata kementerian itu.

Setelah melebarkan jaring untuk mencakup screening suhu semua penumpang udara dari Tiongkok, jumlah kasus dugaan Virus Corona di Singapura telah meningkat.

Kementerian mengatakan bahwa secara total, ada 28 kasus yang diduga terinfeksi Virus Corona. Mereka berumur satu hingga 78 tahun. Tujuh orang di antaranya telah dipulangkan.

"Semua tindakan akan diambil untuk mencegah kemungkinan penyebarannya," kata Direktur Kementerian Penyakit Menular, Associate Professor Vernon Lee.

Diperkirakan akan lebih banyak kasus, tambahnya, mengingat banyaknya kasus di China dan tingginya volume perjalanan dari negara itu ke Singapura.

Adapun kasus pertama infeksi Virus Corona di Singapura, korban sudah diisolasi dan tidak lagi berisiko bagi publik, ia menekankan.

"Masyarakat umum tidak perlu panik atau melakukan tindakan khusus."

Orang yang melakukan kontak dekat dari kasus yang dikonfirmasi akan dikarantina.

Pada hari Kamis, sebagai bagian dari langkah-langkah untuk menopang pertahanan terhadap virus, gugus tugas multi-kementerian yang baru dibentuk bertemu untuk pertama kalinya, dan memutuskan untuk meningkatkan kontrol perbatasan dan mengintensifkan proses screening di perbatasan.

Proses tersebut akan diperluas ke pos pemeriksaan darat dan laut paling lambat Jumat pagi.

 


Virus Menyebar, 17 Orang Tewas

Seorang anak mengenakan masker duduk di antara koper-koper di Bandara Internasional Hong Kong di Hong Kong, Selasa (21/1/2020). Masker terjual habis dan pemeriksaan suhu di bandara dan stasiun kereta api menjadi norma baru di China menyusul merebaknya wabah virus corona. (AP/Ng Han Guan)

Virus itu, yang sekarang dikenal sebagai 2019-nCoV, dilaporkan dapat ditularkan dari orang ke orang. Saat ini telah menewaskan 17 orang dan menginfeksi setidaknya 540 orang di seluruh China, dengan kasus-kasus yang juga muncul di Taiwan, Jepang, Makau, Thailand, Vietnam dan Amerika Serikat.

Otoritas kesehatan China sejauh ini tidak dapat menentukan asal virus, tetapi mereka mengatakan virus baru, yang tidak memiliki vaksin, bermutasi dan menyebar.

Infeksi diperkirakan akan melonjak selama akhir pekan Tahun Baru China, karena sejumlah besar pelancong melakukan perjalanan ke dan dari, serta di dalam, China.

Kementerian Kesehatan pada Kamis malam juga memperluas travel advisory atau anjuran perjalanannya, dengan mengatakan bahwa warga Singapura harus menghindari perjalanan ke seluruh Provinsi Hubei, mengingat pembatasan perjalanan yang telah diberlakukan China terhadap kota Hanggang, Huanggang dan Ezhou.

Sebelumnya pada hari itu, kementerian mendesak orang-orang untuk menghindari bepergian ke Wuhan saja. Wuhan juga berada di Provinsi Hubei.

Kementerian juga menyarankan warga Singapura untuk terus berhati-hati dan memperhatikan kebersihan pribadi saat bepergian ke seluruh China.

 


Imbauan Singapura

Ilustrasi Singapura (AP/Wong Maye-E)

Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa semua pelancong harus memantau kesehatan mereka dengan cermat selama dua minggu setelah kembali ke Singapura, dan segera mencari perawatan medis jika mereka merasa tidak sehat.

Mereka juga harus memberi tahu dokter mereka tentang riwayat perjalanan mereka.

Kementerian tersebut juga telah menyarankan orang-orang untuk tidak melakukan perjalanan ke Wuhan, pusat wabah.

Mereka telah meminta para pelancong untuk menghindari kontak dengan hewan hidup dan konsumsi daging mentah atau kurang matang, dan untuk menjaga kebersihan pribadi yang baik.

Screening suhu di Bandara Changi diperluas untuk mencakup semua pelancong yang datang dengan penerbangan dari China sejak Rabu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya