Kadin Jatim Minta Pemprov Atasi Kelangkaan Jagung Pipilan

Kadin Jatim mempertanyakan validitas data produksi jagung yang disajikan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, yang menyatakan produksi jagung Jatim pada akhir 2019 mengalami surplus 4,3 juta ton.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jan 2020, 16:00 WIB
Ilustrasi jagung (dok. Pixabay.com/lukinIgor/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim mendorong pemerintah daerah setempat mengatasi kelangkaan jagung pipilan, yang dikeluhkan sejumlah peternak.

"Untuk mengatasi langkanya jagung di pasaran, kami mendesak pemerintah segera melakukan upaya konkret untuk mendatangkan jagung, bisa dengan impor dari luar daerah atau dengan impor dari luar negeri," kata Ketua Kadin Adik Dwi Putranto di Surabaya, Kamis, 23 Januari 2020, seperti dikutip dari Antara.

Adik juga mempertanyakan validitas data produksi jagung yang disajikan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, yang menyatakan produksi jagung Jatim pada akhir 2019 mengalami surplus 4,3 juta ton.

Data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim menyatakan, produksi jagung Jatim pada 2019 mencapai 6,9 juta ton pipilan kering (ppk), sementara kebutuhan jagung Jatim mencapai 122 ribu ton, sehingga hingga akhir 2019 produksi jagung Jatim masih surplus sekitar 4,3 juta ton.

"Kalau surplus di mana barangnya. Karena di pasar tidak ada, semua mengeluhkan sulit mendapatkan pasokan jagung untuk pakan ternak. Bahkan dari pengakuan salah satu anggota Kadin Jatim, stok jagung di Bima dan Gorontalo juga tidak ada," kata dia.

Ia meminta, kondisi seperti ini tidak terulang terus dan data yang disajikan harus valid agar bisa menata langkah strategis demi tercapainya ketahanan pangan di Jatim dan nasional.

"Kami memiliki komitmen besar untuk mengawal program swasembada pangan di Jatim. Kadin juga siap membentuk Dewan Pangan Jatim yang nantinya akan bertugas untuk melakukan percepatan. Kadin juga siap membantu perluasan lahan pertanian dengan melakukan kerja sama dengan pihak manapun, dengan Pemprov Jatim, Perhutani ataupun swasta," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Kadin Jatim Dorong Pengusaha Ekspansi Bisnis ke Teluk Besar China

Tumpukan peti barang ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/7). Ekspor dan impor masing-masing anjlok 18,82 persen dan ‎27,26 persen pada momen puasa dan Lebaran pada bulan keenam ini dibanding Mei 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur mendorong pengusaha di wilayah setempat untuk ekspansi bisnis ke luar negeri, salah satunya ke Wilayah Teluk Besar (Greater Bay Area), sebab wilayah itu menjadi salah satu zona ekonomi berkembang dan dinamis dunia, sesuai cetak biru China.

Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan 29 perusahaan dari berbagai macam sektor usaha, di antaranya industri manufaktur, farmasi, perikanan, pangan dan perkayuan untuk bersama menjajaki Teluk Besar, Surabaya, Jawa Timur, Senin, 13 Januari 2020.

Adik beralasan, Pemerintah China telah merilis cetak biru untuk Wilayah Teluk Besar (Greater Bay Area) sebagai zona ekonomi yang berkembang dan dinamis yang mencakup kota-kota besar seperti Hong Kong, Shenzhen, Guangzhou dan Makau dengan gabungan PDB lebih dari USD 1,5 triliun, dilansir dari Antara.

"Greater Bay Area menjadi peluang bisnis yang penting di berbagai sektor dan industri. Pengusaha Jawa Timur harus dapat mengambil peluang bisnis yang signifikan dengan memanfaatkan keunikan Hong Kong," kata Adik.

Adik menuturkan, China juga akan menjadikan kawasan itu sebagai megalopolis yang didukung dengan teknologi tinggi untuk menyaingi Silicon Valley di Chalifornia Amerika Serikat.

"Ini yang harus ditangkap, bagaimana kemudian pengusaha Jatim berlomba melakukan ekspandi di sejumlah wilayah tersebut, utamanya Hong Kong sebagai ekonomi tunggal terbesar dalam Greater Bay Area dengan PDB sebesar USD 364,8 miliar pada tahun 2018," kata dia.

Oleh karena itu, kata Adik, dirinya mendorong dan mendukung sepenuhnya ekspansi pengusaha Jawa Timur ke wilayah tersebut, dan pihaknya siap menjalin kerja sama dengan berbagai pengusaha di negara tersebut.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya